Suasana Pilkada Kondusif, Untari Apresiasi Masyarakat Kota Batu

Sri Untari Bisowarno PARLEMEN JATIM-Kegaduhan dan persaingan mewarnai suasana menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) yang ak...

Sri Untari Bisowarno

PARLEMEN JATIM-Kegaduhan dan persaingan mewarnai suasana menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan dilaksanakan secara serentak di 101 daerah pada 15 Februari mendatang.  Bahkan persaingan yang terjadi dalam Pilkada Jakarta sudah mengarah kepada perpecahan dan konflik antar pendukung.

Suasana berbeda terjadi di Kota Batu, kota yang dikenal dengan wisatanya ini merupakan salah satu kota yang menggelar pilkada. Sejak awal tahap pendaftaran, penetapan calon dan kampanye yang baru saja berakhir kemarin lusa suasana di Kota Batu tetap kondusif.  Kondisi itu mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno.

“Sejak awal kampanye sampai minggu tenang ini, suasana di Kota Batu tetap kondusif. Ini membuktikan masyarakat sudah sangat dewasa dalam menyikapi kontestasi pilkada. Ini bisa menjadi contoh untuk daerah lain, bahwa pilkada tidak harus diwarnai dengan persaingan dan gontok-gontokan. Memilih pemimpin bisa dilakukan dengan santun dan menyejukkan,” tutur Untari.

Ketua Fraksi PDIP DPRD Jatim ini juga memberikan apresiasi kepada tiga pasangan calon yang berkompetisi dalam ajang Pilkada Kota Batu. Karena, para kandidat itu juga turut andil menjaga suasana kondusif di Kota Batu. Tanpa peran serta mereka tak mungkin suasana kondusif ini bisa terjadi.

“Saya berharap suasana kondusif ini bisa berlangsung hingga hari H dan berlanjut sampai penghitungan, penetapan dan pelantikan calon. Siapapun yang menang harus didukung,” imbuh anggota dewan asal daerah pemilhan Malang Raya ini.

Untuk diketahui, Pilkada Kota Batu diikuti oleh empat pasangan calon. Mereka adalah, Dewanti Rumpoko-Punjul Santoso yang diusung PDIP, Gerindra, Golkar dan PKS. Hairudin-Hendra Angga yang diusung PKB dan Demokrat. Rudi-Sujono Djonet yang diusung PAN, NasDem dan Hanura. Serta pasangan jalur independen, Abdul Majid-Kasmuri Idris.