Ketua PUAN DKI Tak Terima Anggotanya Diserang di Medsos

PARLEMEN JATIM-Dalam sepekan ini perhatian publik tersita pada lawatan politik Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Dal...

PARLEMEN JATIM-Dalam sepekan ini perhatian publik tersita pada lawatan politik Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Dalam lawatan yang mengambil tema Zulhasan Cangkruk Nang Jatim itu, orang nomor satu di PAN tersebut selalu didampingi belasan perempuan cantik yang tergabung dalam Perempuan Amanat Nasional (PUAN).

Keberadaan para perempuan berparas cantik itu sontak menarik perhatian publik. Hal itu terlihat dari foto dan video kegiatan mereka mendampingi Zulhasan selama di Jatim menjadi viral di media sosial. Salah satu yang menarik perhatian pubik adalah sosok Mira Makrad yang ikut dalam rombongan Zulhasan. Di media sosial sosok Mira ramai diperbincangkan, terlebih setelah foto-foto sensual Mira saat menjadi model majalah pria dewasa kembali beredar di medsos.

Tak terima anggotanya diserang di media sosial, Devita Rusdy Ketua DPW PUAN DKI Jakarta angkat bicara. Devi mengakui kalau Mira memang anggota PUAN DKI yang ikut dalam rombongan Zulhasan di Jawa Timur. Menurut Devi, tak relevan membuka masa lalu orang tanpa alasan yang kuat. Apalagi kalau itu dilakukan untuk mendeskriditkan partai dan organisasi.

“Saya jelas tidak terima anak buah saya diserang di medsos. Semua orang punya kisah masa lalu, kita tak pernah mempermasalahkan itu. Terpenting saat ini mereka berikhtiar memperbaiki diri. Anggota PUAN ini latarbelakangnya beraneka macam, mereka bergabung di PUAN untuk memperjuangkan aspirasi kaum perempuan. Mereka punya kemampuan, bukan sekedar modal keindahan fisik,” tegas politisi perempuan yang akrab disapa Devi itu, Senin (23/4).

Keponakan Dubes RI untuk New Zealand, Tantowi Yahya ini menilai para anggota PUAN memang banyak yang berasal dari dunia artis, baik model maupun pemain sinetron yang selama ini dikenal cenderung apolitis. Namun, lewat pendekatan dari hati ke hati yang ia lakukan, mereka akhirnya punya kesadaran politik dan bergabung di PUAN.

Devi melanjutkan, profesi lain juga banyak di PUAN, ada aktivis, pengacara, pengusaha, pramugari bahkan sosialita seperti dirinya. Namun ketika bergabung di PUAN, mereka mengurangi kesenangan yang selama ini mereka nikmati untuk berbagi waktu di organisasi dan partai.

“Mereka yang dulunya banyak menghabiskan waktu untuk kesenangan, sekarang justru aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan. Saya pun sekarang lebih sering melaksanakan kegiatan sosial,” ujar mantan penyanyi ini.

Menurut Devi, tak dipungkiri PAN adalah partai yang keberadaannya dimotori Prof. Amien Rais dan para tokoh Muhammadiyah. Sehingga nuansa religius sangat terasa di partai bernomor urut 12 ini. Namun, sebagai partai modern PAN juga membuka diri seluas-luasnya bagi masyarakat untuk bergabung.

Tak heran banyak kalangan selebritis yang menjatuhkan pilihan politiknya di PAN. Sejumlah nama beken seperti Eko Patrio, Anang Hermansyah dan Primus Yustisio bahkan menjadi anggota DPR RI lewat PAN. Figur seleb itu juga banyak yang bergabung di PUAN. Mereka umumnya perempuan yang masih berusia muda. Ini tentunya pas untuk menarik pemilih dari kalangan milenial.

“PUAN ini bisa dibilang magnet untuk menarik pemilih dari kalangan milenial. Dengan begitu, Insya Allah suara PAN akan bertambah di Pemilu 2019 yang tentunya berimbas pada kenaikkan kursi PAN di parlemen,” pungkas perempuan berparas cantik ini. (day)