Hamy Wahjunianto, MM PARLEMEN JATIM-Akibat sejumlah jembatan timbang tidak difungsikan oleh Pemerintah Pusat, Pemprov Jawa Timur beri...
Hamy Wahjunianto, MM |
PARLEMEN JATIM-Akibat sejumlah jembatan timbang tidak difungsikan oleh
Pemerintah Pusat, Pemprov Jawa Timur berinisiatif mengambilalih pengelolaan
jembatan timbang. Langkah itu didahului dengan mengirimkan surat ke kementrian
PU minggu lalu. Alasannya, saat ini kondisi jalan di Jatim banyak yang rusak
parah akibat banyaknya mobil besar yang melebihi tonase dan lolos dari pantauan
petugas akibat tak melalui jembatan timbang.
Langkah Pemprov itu mendapat dukungan
dari pimpinan Komisi D yang membidangi pembangunan, Hamy Wahjunianto. Hamy menegaskan
saat ini Jatim dan masyarakat menanggung kerugian yang amat besar, akibat
banyaknya jalan yang rusak. Ini semua akibat tak berfungsinya jembatan timbang
yang ada di Jatim. Mengingat 80 persen jalan yang rusak diakibatkan tonase yang
berlebihan.
"Pemprov Jatim telah menyurati Kementrian PU agar jembatan timbang yang ada tetap dikelola oleh Dinas PU Bina Marga Pemprov Jatim. Kami mendukung langkah itu," tegas politisi yang akrab disapa Ustadz Hamy itu.
Wakil Ketua Komisi D itu menambahkan, dari 12 jembatan timbang yang ada di Jatim, baru empat jembatan timbang yang difungsikan. Masing-msing di pintu masuk yang akan menuju di Jatim, masing-masing di Pacitan, Magetan dan dua lainnya. Berdasar kenyataan itulah Pemprov ingin mengelola kembali.
Hal senada juga diungkapkan Anggota Komisi D DPRD Jatim, Abdul Halim. Menurut politisi asal Partai Gerindra ini meski PAD yang didapatkan dari jembatan timbang tidak signifikan, namun keberadaannya cukup dibutuhkan. Apalagi di Indonesia, jembatan timbang di Jatim selalu menjadi percontohan tingkat nasional.
Namun karena saat ini ada sekitar
delapan jembatan timbang tidak difungsikan akhirnya menjadi malapetakan jalan
yang ada di Jaim dan banyak membawa korban meninggal dunia.
"Diambilalihnya jembatan timbang ke pusat, maka otomatis APBD Jatim tidak menganggarkannya. Kalau ini dibiarkan terus maka dikhawatirkan alat yang ada rusak, dan ini sangat merugikan karena anggaran yang dibutuhkan untuk membuat satu jembatan timbang nilainya cukup besar," pungkas Ketua Fraksi Gerindra tersebut.
COMMENTS