Dr. M. Mufti Mubarok Gema pilkada DKI baru saja selesai dengan kemenangan pendatang baru, Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Un...
Dr. M. Mufti Mubarok |
Gema pilkada DKI baru saja selesai dengan
kemenangan pendatang baru, Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno. Petahana tumbang karena ulahnya sendiri. Pemilih
Jakarta adalah pemilih cerdas yang tidak bisa di manipulasi dengan apa
pun. Beberapa pilkada DKI selalu dimenangkan wajah baru. Kenapa Ahok-Jarot kalah, tentu karena ulahnya sendiri. Terlalu berani manantang arus besar. Kini Pilkada Jakarta sudah selesai, tinggal riak-riak yang bisa besar atau
kecil. Semua viral media akan selesai seketika.
Lalu bagaimana Prediksi
Pilgub Jatim. Tampaknya masih adem ayem. Masih malu malu tapi mau. Ada yang
wakil petahana yang besar shahwat politiknya hingga semua acara harus di hadiri
meski tidak di undang. Sementara ada calon kuat dua kali masih malu-malu dan
yang lain masih curi curi start.
Setidaknya ada 3 hal yang
penting pada Pilgub Jatim. Pertama. Soal kendaraan partai politik. Yang siap
maju hanya 1 partai yaitu PKB. PDI Perjuangan masih kurang 1 kursi, sementara
partai tengah hanya bisa berkoalisi dan ditambah partai bawah.
Kedua, figur yang muncul
masih itu-itu saja seperti Khofifah dan Gus Ipul. Sedang wajah baru ada Hasan
Aminuddin dan Halim Iskandar . Sementara dari tokoh lain ada Risma, Azwar Anas dan
yang lain masih mengukur baju. Pilgub Jatim masih sepi dari perhatian dan
pemberitaan. Karena yang muncul baru tokoh-tokoh lama yang sudah jenuh.
JATIM PERLU WAJAH BARU
Dari petahana ada Gus Ipul
tapi ya magnetnya kurang. Sementara Khofifah masih menunggu waktu. Yang.menarik
sebenarnya tokoh tokoh baru seperti Hasan Aminuddin dan Halim Iskandar. Selain
itu, Risma., Jarot atau Agus Yudhoyono juga patut diperhitungkan. Selain itu, beberapa mantan bupati, seperti
Masfuk (Bupati Lamongan 2 periode) dan para bupati siap-siap maju bertanding.
Ketiga, siapa yang punya
dana besar di Jatim. Dari beberapa calon, tampaknya finansial masih belum memenuhi
syarat. Karena pilgub Jatim perlu dana yang sangat besar. Namum PR Gubernur Jatim
mendatang akan berat, karena di bawah kepemimpinan Pakde Karwo akhir-akhir ini
prestasi makin menurun dibanding tahun sebelumnya. Kesimpulannya Jatim perlu
pemimpin baru seperti DKI yang benar-benar baru bukan yang ita-itu lagi.
*M. Mufti Mubarok
**Direktur Lembaga Survey Regional (LSR)
COMMENTS