Aida Fitriati saat menjadi pembicara seminar PARLEMEN JATIM-Meningkatnya angka kekerasan terhadap perempuan anak di Kabupaten Pasuruan ...
Aida Fitriati saat menjadi pembicara seminar |
PARLEMEN
JATIM-Meningkatnya angka kekerasan terhadap perempuan anak di Kabupaten
Pasuruan menjadi perhatian Pengurus Cabang Muslimat NU Kabupaten Pasuruan.
Terbukti, pada tahun 2016 angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang
tercatat mencapai 87 kasus. Padahal di tahun 2015 hanya tercatat 50 kasus.
Fakta ini tentunya sangat memprihatinkan, karena bila mengacu pada teori gunung
es, data yang tak tercatat (riil) jauh lebih tinggi dari yang tercatat.
Ketua PC
MNU Kabupaten Pasuruan, Aida Fitriati mengungkapkan, pihaknya concern pada
kasus kekerasan pada perempuan dan anak. Karena itu, Muslimat berkomitmen
meminimalisir angka kekerasan pada perempuan dan anak di tahun ini. Diantaranya
dengan membentuk tim pendamping korban kekerasan terhadap perempuan dan anak di
tingkat kecamatan, agar mendekatkan layanan pada masyarakat, khususnya korban
kekerasan.
“Kami
bentuk tim pendamping hingga tingkat kecamatan. Selain mendampingi korban
kekerasan, tim ini juga mensosialisasikan kesadaran masyarakat agar tidak melakukan
kekerasan rumah tangga karena berimplikasi pada hukum pidana,” tutur Aida.
Wakil
Sekretaris Fraksi PKB DPRD Jatim ini menambahkan, MNU Kabupaten Pasuruan
bekerjasama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (PPT
PPA) juga melakukan pelatihan pendampingan korban kekerasan perempuan dan anak.
Tujuannya, untuk menyiapkan peserta pelatihan sebagai tim pendamping untuk
korban kekerasan yang dibentuk oleh Muslimat bersama PPT PPA Kabupaten
Pasuruan.
Perempuan yang akrab disapa Neng Fitri itu menjelaskan, pelatihan yang dilaksanakan pada Jumat (31/3) lalu itu diikutu 50 peserta yang berasal dari
Pengurus anak Cabang Muslimat NU Kabupaten Pasuruan. Mereka ini nantinya akan
langsung terjun sebagai pendamping korban kekerasan di tingkat kecamatan
masing-masing. Dalam pelatihan itu, juga dihadirkan korban kekeerasan yang
memberikan testimoni pada peserta pelatihan.
“Masih
dalam rangka Harlah Muslimat NU ke-71, kami bersama PPT PPA Kabupaten Pasuruan
melakukan pelatihan untuk pendamping korban kekerasan. Dengan pelatihan
tersebut para peserta mempunyai kemampuan dan wawasan yang cukup sebagai
pendamping,” imbuh cucu pahlawan nasional, KH. Wahab Chasbulloh tersebut.
COMMENTS