Mas Udin mengunjungi sentra konveksi Botoran PARLEMEN JATIM-Kelurahan Botoran, Kecamatan Tulungagung yang terletak di tengah kota sejak...
Mas Udin mengunjungi sentra konveksi Botoran |
PARLEMEN JATIM-Kelurahan Botoran, Kecamatan
Tulungagung yang terletak di tengah kota sejak lama dikenal sebagai sentra
konveksi besar di Jawa Timur. Ratusan usaha konveksi kelas besar maupun rumah
tangga ada di sini. Namun belakangan satu per satu usaha konveksi di sana
gulung tikar, meski tak sedikit juga yang masih bertahan dengan segala
kekurangan.
Kondisi yang dialami para pelaku usaha konveksi
itu ternyata mendapat perhatian anggota DPRD Jawa Timur, Chusainuddin. Terlebih
sejak lahir hingga remaja Chusainuddin tinggal di Tulungagung, sehingga ikut
merasakan kejayaan sentra konveksi di Botoran. Bahkan sebelum krisis moneter
sprei bordir asal Botoran menjadi primadona ekspor di sejumlah negara Timur
Tengah.
“Pada reses hari ke-2 ini, saya melakukan kunjungan
langsung di pusat sentra industri konveksi di Kelurahan Botoran Tulungagung. Salah
satunya peninjauan di konveksi Nanda Indah Collection yang dikelola oleh Mas
Dodi Hartanto,” terang politisi yang akrab disapa Mas Udin ini, Selasa (4/4).
Politisi PKB ini mengungkapkan, dari Mas Dodi pihaknya
mendapat sejumlah saran dan aspirasi. Sejumlah problem yang dialami oleh pelaku
konveksi diantaranya tingginya harga bahan baku. Pasalnya, pengrajin tidak
punya akses langsung untuk membeli langsung bahan baku ke pabrik.
Selain itu, pengrajin juga mengeluhkan ketatnya persaingan
dari segi pemasaran. Terlebih dengan membanjirnya produk-produk hasil konveksi
asal China yang harganya jauh lebih murah. Karena itu, pengrajin berharap
pemerintah memberikan proteksi atau subsidi kepada pengrajin lokal agar bisa
bersaing dengan produk-produk China.
“Kalau dari segi kualitas, produk pengrajin di
Botoran ini jauh lebih bagus dari produk China. Namun produk China harganya
jauh lebih murah, sehingga konsumen cenderung lebih memilih produk China.
Karena itu, harus ada proteksi dan kemudahan dari pemerintah kepada pengrajin.
Nanti akan saya komunikasikan ke instansi terkait,” imbuh mantan ajudan Menteri
Tenaga Kerja era Muhaimin Iskandar ini.
Bendahara DPW PKB Jatim ini membeberkan, pada reses ini juga muncul aspirasi dari
masyarakat di Desa Gombang Kecamatan Bandung, Tulungagung. Mereka mengeluhkan
terjadinya banjir setiap terjadi hujan deras. Kondisi banjir itu disebabkan irigasi
yang macet.
Selain itu, Chusainuddin juga menyerap aspirasi
warga untuk pavingisasi, permohonan pembangunan ruang kelas baru untuk para
santri dan santriwati di LPI Jati Salam. Pihaknya juga menerima usulan
pemberdayaan ekonomi di lingkungan MWC NU Kecamatan Besuki dan permohonan
bantuan seragam untuk ibu-ibu jamaah yassin dan tahlil.
COMMENTS