Pimpinan Komisi B, Anik Maslachah memimpin sidak pasar PARLEMEN JATIM-Komisi B DPRD Jawa Timur yang membidang perekonomian melakukan si...
Pimpinan Komisi B, Anik Maslachah memimpin sidak pasar |
PARLEMEN JATIM-Komisi B DPRD Jawa Timur
yang membidang perekonomian melakukan sidak (inspeksi mendadak) di pasar
Sentono Betek, Kota Kediri. Sidak itu dilaksakan bersama Disperindag Jatim,
Disperindag kota Kediri, Satgas Pangan dan sejumlah pihak terkait.
Anik Maslachah, Wakil Ketua Komisi B DPRD
Jatim, menyampaikan dari Hasil sidak kali ini diketahui harga beberapa
kebutuhan bahan pokok di pasar relatif stabil, tapi ada yang harga dibawah HET
(harga eceran terendah) yakni cabe rawit yang HET nya Rp 50.000, namun harga
dipasar terjun bebas di angka Rp 38.000.
Ada
pula bahan pokok yg diatas HET yakni Minyak goreng HET Rp 11.000 sedangkan
harga pasar Rp 11.500. Sedangkan harga yang masih melambung adalah bawang putih
mencapai Rp 54.000 per kilo, sedangkan HET Rp 38.000 per kilo. Selain itu, telur
harga di pasar juga naik ada pada angka Rp 19.000 per kilo sedangkan HET nya
hanya Rp 16.500.
"Dari hasil sidak ini menunjukkan harga-harga kebutuhan pokok relatif stabil. Tapi ada juga yang harganya terjun bebas, ada pula yang harganya naik. Karena itu, komisi B DPRD Jatim meminta Disperindag bekerja serius dalam menjaga stabilitas harga," pinta Wakil Sekretaris Fraksi PKB itu, Sabtu (3/6).
"Dari hasil sidak ini menunjukkan harga-harga kebutuhan pokok relatif stabil. Tapi ada juga yang harganya terjun bebas, ada pula yang harganya naik. Karena itu, komisi B DPRD Jatim meminta Disperindag bekerja serius dalam menjaga stabilitas harga," pinta Wakil Sekretaris Fraksi PKB itu, Sabtu (3/6).
Anik menambahkan, pemerintah lewat dinas
terkait seperti Disperindag harus bekerja serius dalam menjaga stabilitas
harga. Bukan hanya memantau harga pasar, tetapi juga mengawasi dan mampu
mengambil tindakan serta langkah cepat jika diketahui ada harga yang anjlok
atau sebaliknya, mengalami kenaikan.
"Pengawaaan secara ketat terhadap
distributor harus dilakukan, karena pemicu kestabilan harga itu berangkat dari
distributor, bila distributor menjual ke pedagang tinggi, secara otomatis
pedagang akan menjual lebih tinggi lagi, untuk itu penegakan sangsi harus
diterapkan sesuai dengan aturan yang ada, sehingga para pemain pasar tidak
seenaknya memainkan harga," imbuh perempuan berkerudung tersebut.
Ketua DPW Perempuan Bangsa Jatim ini
menambahkan, satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah penempatan informasi
melalui TV LED. Penempatannya harus
strategis dan mudah dibaca agar masyarakat bisa mudah mengetahui harga di
pasaran.
"Tidak perlu menayangkan gambar lalu
tulisannya kecil, yang terpenting adalah tulisan besar, sehingga masyarakat mudah
membacanya," pungkas perempuan asli Sidoarjo ini.
COMMENTS