M. Khoirul Roziqin PARLEMEN JATIM-Kepala Badan Ansor Anti Narkoba (BAANAR) Kota Surabaya, Muhammad Khoirul Roziqin menilai komitmen cal...
M. Khoirul Roziqin |
PARLEMEN JATIM-Kepala Badan Ansor Anti Narkoba (BAANAR) Kota Surabaya, Muhammad Khoirul Roziqin menilai komitmen calon pemimpin Jawa Timur ke depan terhadap pemberantasan penyalahgunaan narkoba sangat penting, karena yang bersangkutan memimpin 38 kabupaten/kota termasuk Kota Surabaya.
Aktivis GP Ansor yang akrab disapa Roziqin itu mengingatkan, Provinsi Jawa Timur adalah provinsi nomor dua yang peredaran narkobanya terbesar di Indonesia. Sekitar 800 ribu warga Jatim disinyalir mengkonsumsi narkoba. Sementara Kota Surabaya sebagai ibu kota provinsi menjadi target utama peredaran narkoba. Karena itu, narkoba sudah menjadi masalah yang sangat krusial dan mendesak untuk diperangi.
“Memerangi narkoba tak bisa hanya mengandalkan aparat penegak hukum seperti polisi dan BNN. Kepala daerah juga harus turun tangan memerangi peredaran narkoba. Karena itu calon gubernur harus bersih dan anti terhadap narkoba,” imbuh Roziqin, Selasa (25/7).
Kader muda NU ini mengingatkan peristiwa Bupati Ogan Ilir yang baru dilantik tapi belakangan ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) karena mengkonsumsi narkoba. Karena itu, agar peristiwa serupa tak terjadi di Jawa Timur, pihaknya berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggandeng BNN melakukan tes narkoba kepada para calon kepala daerah termasuk cagub dan cawagub.
Pihaknya berharap setelah ditetapkan sebagai kandidat resmi oleh KPU Jatim, para Cagub dan Cawagub harus menjalani tes kesehatan lengkap, tak hanya kesehatan fisik dan kejiwaan. Tapi juga tes urine sampai tes rambut. Bagi yang positif narkoba harus didiskualifikasi oleh KPU.
“KPU bisa menggandeng BNN Provinsi atau Kota Surabaya untuk tes narkoba bagi cagun dan cawagub. Sebab, BNN punya alat yang canggih untuk mendeteksi penyalahgunaan narkoba, baik lewat tes urine, tes darah maupun tes rambut,” pungkasnya.
COMMENTS