Eksan bersama para siswa SDN Sumber Pandaan dan mahasiswa KKN IAIN Jember Posko 90 PARLEMEN JATIM-Tingginya angka putus sekolah di Indo...
Eksan bersama para siswa SDN Sumber Pandaan dan mahasiswa KKN IAIN Jember Posko 90 |
PARLEMEN JATIM-Tingginya angka putus sekolah di Indonesia membuat anggota DPRD Jawa Timur, Mochamad Eksan prihatin. Dari data yang dikutip dari United Nations Children's Fund (UNICEF), pada tahun 2016 lalu, jumlah putus sekolah di Indonesia sebanyak 2,5 juta anak. Jumlah tersebut terdiri dari anak SD 600 ribu, sementara anak SMP 1, 9 juta. Anak-anak yang putus sekolah, disebabkan karena kekurangan biaya, bekerja membantu orang tua, melanjutkan pendidikan ke pesantren dan/atau keterampilan, dan lain sebagainya.
Kondisi tersebut juga terjadi di Jatim, karena itu anggota Komisi E DPRD Jatim itu memberi motivasi kepada para siswa SD agar mereka tidak sampai putus sekolah dan melanjutkan jenjang pendidikan setinggi-tinggingya. Hal itu disampaikan Eksan dalam seminar KKN IAIN Jember Posko 90 di Dusun Curah Kebo, Desa Sumber Pandaan, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso. Seminar yang bertempat di SDN Sumber Pandaan tersebut mengambil tema: "Pentingnya Pendidikan Bagi Masa Depan".
“Kalian harus terus sekolah, tidak boleh putus sekolah. Sekolahlah setinggi-tingginya, raih cita-citamu dan buatlah orangtuamu bangga,” tutur Eksan, Rabu (23/8).
Anggota Fraksi NasDem ini mengungkapkan keprihatinan terhadap data UNICEF tersebut, padahal, pemerintah telah menetapkan wajib belajar 9 tahun, dan untuk jenjang pendidikan dasar ini, biaya pendidikan "gratis".
Kondisi ini membuktikan semangat belajar anak rendah, dan kesadaran pentingnya pendidikan bagi masa depan dari orang tua juga sama-sama rendah. Akibatnya, kualitas sumberdaya manusia dan daya saing Indonesia menjadi menjadi rendah di mata dunia internasional.
“Orangtua juga punya tanggungjawab untuk memberikan kesempatan anak-anak mendapatkan pendidikan, karena pemerintah telah menetapkan wajib belajar 9 tahun. Karena itu, tak boleh lagi ada siswa SD atau SMP yang putus sekolah,” imbuh Eksan.
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam II ini mengingatkan, semua bangsa menyadari bahwa satu-satunya cara untuk merubah nasib dan meningkat derajat sosial ekonomi bangsa, pendidikan adalah satu-satunya cara. Allah SWT telah berjanji bahwa Dia akan mengangkat derajat suatu kaum yang beriman dan berilmu beberapa derajat. Rasulullah SAW mengabarkan perbedaan derajat orang yang berilmu dengan yang tidak, laksana rembulan dan bintang-bintang.
Karena itu bagi siapa pun yang ingin hidupnya terang di tengah kegelapan malam, maka ilmu adalah satu-satunya lentera cahaya yang menerangi urusan agama, dunia dan akhirat seseorang. Sebab, tanpa ilmu, seorang mustahil menggapai kesuksesan. Sebab, dunia membutuh ilmu, akhirat membutuhkan ilmu, dan kedua-keduanya juga membutuhkan ilmu. Ilmu itu lentera cahaya hidup, yang akan menerangi masa depan seseorang.
“Hanya pendidikan yang bisa mengangkat derajat suatu bangsa, hanya ilmu yang bisa menerangi dunia. Karena itu, seluruh anak bangsa harus mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan,” urai Eksan.
Seminar yang diikuti oleh mahasiswa IAIN Jember, siswa kelas 4 sampai dengan 6, dan masyarakat sekitar ini, bertujuan untuk memotivasi siswa dan masyarakat agar melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya dan tak putus sekolah. Hal ini mengingat, tingginya putus sekolah, dan siswa lulus SD memilih untuk menikah di usia dini dan bekerja membantu perekonomian keluarga.
COMMENTS