PARLEMEN JATIM-Duka mendalam menyelimuti keluarga besar DPRD Provinsi Jawa Timur, khususnya Fraksi PDI Perjuangan. Salah satu kader terba...
PARLEMEN JATIM-Duka
mendalam menyelimuti keluarga besar DPRD Provinsi Jawa Timur, khususnya Fraksi
PDI Perjuangan. Salah satu kader terbaik partai yang duduk di parlemen itu
telah tiada. Ali Mudji yang dikenal sebagai seorang nasionalis itu
menghembuskan napas terakhir pada Senin (30/10) pukul 13.30 WIB.
Sri Untari Bisowarno,
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim mengungkapkan, Almarhum Ali Mudji adalah
sosok pejuang partai sejati. Seluruh hidupnya diabdikan untuk membela,
mempertahankan dan memperjuangkan partai. PDI Perjuangan sangat kehilangan
sosok kader partai yang loyal dan setia kawan.
“Selamat jalan kawan
Ali Mudji, semoga pengabdian terbaikmu untuk rakyat dan PDI Perjuangan diterima
Allah swt, dan dosa-dosanya diampuni,” tutur Untari.
Anggota DPRD Jatim tiga
periode itu dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Sukolilo.
Sebelumnya, jenazah disemayamkan di rumah duka Jl. Pecatu, Blok E10 No. 14-15,
Kelurahan Gunung Anyar, Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya.
Kepastian pemakaman Ali
Mudji di TPU Keputih disampaikan Wakil Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan, Giyanto.
Sebelumnya, sempat ada opsi dari keluarga untuk memakamkan almarhum di Tuban,
kampung halamannya.
“Jenazah dimakamkan di
TPU Keputih, Senin (30/10) malam ini pukul 20.00 WIB. Sebelumnya akan
disholatkan di Masjid Assalam,” tutur kolega almarhum di Fraksi PDI Perjuang
ini.
Ali Mudji adalah anggota
DPRD Jatim yang berangkat dari daerah pemilihan Jatim Jatim IX yang meliputi
Kabupaten Tuban dan Bojonegoro. Pada periode 2014-2019, Almarhum sempat menjadi
Wakil Ketua komisi B DPRD Jatim. Namun karena alasan kesehatan, posisi beliau
digantikan rekan separtainya, SW. Nugroho.
Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) itu semasa hidupnya mengalami komplikasi sejumlah
penyakit seperti gula (diabetes) dan
ginjal. Meski sakit Ali Mudji tetap rajin masuk kantor dan mengikuti kegiatan
sebagai anggota dewan.
Bahkan pada paripurna 5 Juli silam, yang bersangkutan
tetap memaksakan diri mengikuti sidang paripurna meski dalam kondisi sakit. Karena
kondisinya tidak sehat, akhirnya Ali Mudji pingsan sebelum masuk ruang
paripurna. Saat itu Gubernur Jatim, Soekarwo dan Kadinkes, dr. Kohar turun
tangan langsung menolong. Selamat Jalan Sang Nasionalis.
COMMENTS