PARLEMEN JATIM-Keputusan Partai Demokrat dan Golkar menyandingkan Khofifah Indar Parawansa dengan Emil Elestianto Dardak dinilai sebagai ...
PARLEMEN JATIM-Keputusan
Partai Demokrat dan Golkar menyandingkan Khofifah Indar Parawansa dengan Emil
Elestianto Dardak dinilai sebagai keputusan tepat. Pasalnya, sosok Emil
dianggap bisa memperkuat posisi Khofifah yang mendapat dukungan dari massa NU
tradisonal dan kaum perempuan.
Menurut CEO The
Initiative Institute, Airlangga Pribadi Kusman, PhD, mengungkapkan, profil Emil
sebagai tokoh politisi milenial , berwawasan kosmopolitan dengan kepemimpinan
yang bersih sejalan dengan harapan pemilih di Jawa Timur. Karena itu, Bupati
Trenggalek itu bisa merangkul generasi
milenial yang jumlahnya sekitar 49 persen dari total pemilih dalam pemilihan
gubernur Jatim 2018.
“Sosok Emil yang muda
dan kosmopolitan bisa mewakili generasi milenial yang jumlahnya sangat dominan
dalam pilgub 2018. Dengan begitu potensi Emil merangkul pemilih rasional dan
massa mengambang sangat besar,” terang Airlangga Pribadi, Rabu (22/11).
Dosen Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik (FISIP Universitas Airlangga ini menambahkan, Emil juga
diuntungkan dengan posisi sebagai tokoh Mataraman dan memilikilatar belakang
nasionalis. Mengingat sebelum ini representasi Mataraman relatif absen dalam
bursa pilgub Jatim.
“Emil bisa menarik
simpati pemilih dari kelompok Nasionalis yang selama dua pilgub memilih Pakde
karwo,” imbuh doktor ilmu politik dari Murdoch Universitiy, Austaralia itu.
COMMENTS