PARLEMEN JATIM-PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai melakukan konsolidasi pasca penetapan Saifullah Yusuf-Abdu...
PARLEMEN JATIM-PDI Perjuangan (PDIP) dan
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai melakukan konsolidasi pasca penetapan
Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas sebagai pasangan calon Cagub dan Cawagub
Jawa Timur pada Pilgub 2018. Dalam rapat perdana tim pemenangan itu, seluruh
elit dari kedua partai tampak hadir.
Diantaranya Ketua DPW PKB Jatim, Abdul
Halim Iskandar, Sekretaris DPW PKB, Baddrut Tamam, Ketua Lembaga Pemenangan
Pemilu (LPP) PKB Jatim, Thoriqul Haq. Sedangkan dari pihak PDIP ada Ketua
DPD PDIP Jatim, Kusnadi, Sekretaris DPD PDIP, Sri Untari Bisowarno, beserta
fungsionaris DPD PDIP Jatim lainnya.
Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi
mengungkapkan pertemuan itu dilakukan untuk menyatukan langkah dan visi
pemenangan. Pasalnya kedua partai punya kelebihan yang bisa saling melengkapi,
karena itu harus disinergiskan. Terkait. Ketua Tim Pemenangan, PDIP mengikhlaskan
posisi itu kepada PKB. Hal itu sesuai fatsoen politik, mengingat PKB adalah
partai terbesar. Karena itu sudah selayaknya tim pemenangan dari PKB.
"Meskipun PKB dan PDIP hanya beda
satu kursi, tapi harus diakui PKB adalah partai terbesar di parlemen. Sesuai
fatsoen politik, kita beri penghargaan kepada PKB. Karena itu ketua tim
pemenangan kita serahkan pada PKB, terserah PKB siapa yang akan ditunjuk,"
tegas Kusnadi, Sabtu (4/11).
Wakil Ketua DPRD Jatim ini menambahkan,
meskipun posisi tim pemenangan menjadi jatah PKB. Tapi Kusnadi memastikan
posisi itu tidak akan dijabat oleh Abdul Halim Iskandar. Sebab, pihaknya sudah
menyepakati agar Ketua Tim Pemenangan tidak dijabat oleh ketua partai.
Alasannya, dengan posisi sebagai ketua partai membuat tidak leluasa ketua tim
pemenangan.
Hal itu juga berlaku untuk ketua tim
pemenangan di tingkat Kabupaten dan Kota. Jabatan itu tidak boleh dijabat oleh
ketua partai setempat. Pihaknya menyerahkan posisi itu kepada kader partai di
luar ketua partai. Ada juga opsi akan memberikan posisi ketua tim pemenangan
kepada tokoh lokal setempat yang mempunyai pengaruh di wilayah tersebut.
"Kita sudah sepakat, jabatan ketua
tim pemenangan tidak akan dijabat oleh ketua partai. Baik itu tingkat provinsi
maupun kabupaten dan kota. Istilah Pak Halim agar kita tidak masuk dalam
kurungan," imbuh Kusnadi.
Sementara itu, Abdul Halim Iskandar
membeberkan, dalam rapat perdana itu, kedua pihak saling menyamakan persepsi
dan konsep pemenangan. Tentunya juga sekaligus menyusun tim pemenangan yang
nantinya akan diserahkan secara resmi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa
Timur.
Ketua DPRD Jatim itu mengatakan,
sejatinya koalisi antara PDIP dan PKB di Jawa Timur ini mengulang sejarah
koalisi antara kedua partai pada awal era reformasi di tahun 1999. Saat itu,
antara Gus Dur dan Megawati bersatu mengawal proses demokrasi pasca reformasi.
"Ini koalisi bersejarah setelah era
Megawati dan Gus Dur di tahun 1999. Prinsipnya diantara PDIP dan PKB ada
persamaan yang sangat prinsip. Kalau di PDIP itu pahamnya Marhaen, sedangkan di
PKB itu Mustadh'afin," pungkas Pak Halim.
COMMENTS