HARI INI saya datang ke makam Bung Hatta. Karena memang Bung Hatta wafat tanggal 14 Maret 1980. Kedua,ini bagian dari kunjungan kami...
HARI INI saya datang ke makam Bung
Hatta. Karena memang Bung Hatta wafat tanggal 14 Maret 1980.
Kedua,ini bagian dari kunjungan kami
yang sebelumnya mengunjungi makam bung Karno di Blitar beberapa waktu yang
lalu. Disini kami doakan, kirim Alfateha, kami doakan bung Hatta bahagia di
sisi yang Allah yang mahakuasa, keluarganya di berikan rahmat.
Dan yang ketiga semoga Allah yang
mahakuasa memudahkan dan memberikan jalan agar cita- cita bung Hatta tentang
keadilan dan kemakmuran bangsa kita dapat terjadi
Kalau kita ingat sejarah, bung Hatta di
besarkan di Sumatera Barat, tetapi sekolah di Belanda, nah pada saat dia
sekolah di Belanda itu, dunia Eropa sedang mengalami krisis ekonomi tahun 1920
an sampai 1930 an.
Jadi Bung Hatta dan kawan- kawan
memahami betul dampak negatif dari kapitalisme ugal- ugalan yang sangat terasa
di negara- negara Eropa. Nah rakyat nggak ada pekerjaan di situ, pengangguran
luar biasa dan kemiskinan juga luar biasa .Sebagai dampak dari kapitalisme yang
sangat spekulatif dan ugal- ugalan.
Itulah yang menjelaskan kenapa bung
Hatta dan kawan- kawan mencari jalan lain dan merumuskannya untuk Indonesia,
supaya tidak mengulangi efek negatif dari kapitalisme spekulatif dan ugal-
ugalan. Beliau banyak belajar dari pengalaman dari negara Eropa lainnya,
terutama di Belanda dan Skandinavia. Iya dimana tingkat keadilan sosial rakyat
nya sampai hari ini masih paling tertinggi di dunia.
Dimana kesejahtraan, pendidikan,
kesehatan di negara- negara Eropa barat tersebut, termasuk lebih adil, lebih
baik dari pada negara kapitalime Amerika.
Bung Hatta juga belajar dan merumuskan,
bahwa ada bentuk korporasi untuk rakyat biasa tidak hanya bentuk perusahaan dan
korporasi untuk swasta yang besar- besaran, tapi beliau pikirkan bagaimana
rakyat yang kecil- kecil petani, buruh, nelayan bisa membentuk apa yang di
sebut sebagai koperasi yang dimiliki saham oleh semua anggotanya.
Berbeda dengan perusahaan, pemilik saham
nya hanya beberapa orang, kalau koperasi seluruhnya itu di miliki oleh anggota
dan manajemen juga terbuka transparan dan harus di kelola secara profesional.
Nah kalau kita lihat hari ini peranan
koperasi masih sangat kecil di Indonesia terutama karena pemerintah belum
sungguh- sungguh mengembangkan koperasi.
Sebetulnya banyak contoh berhasi, di
negara- negara seperti Skandinivia dan Belanda, dimana koperasi peternak susu ,
itu anggota nya seluruh peternak susu, mereka punya pabriknya sendiri, mereka
punya jaringan distribusi dan toko- toko di selurih Eropa untuk menjual prodak
koperasi tersebut.
Dan ternyata koperasinya karena di
kelola dengan profesional, di kelola dengan manajemen yang terbuka berhasil
memberikan manfaat kepada, satu kepada petani anggota, dapat bisa beli barang
lebih murah, dapat dividen tiap tahun. Dan yang kedua menguntungkan konsumen
karena prodak koperasi lebih murah dari pada prodak perusahaan besar.
Nah jadi kalau kita tanya kenapa di
Indonesia koperasi hanya kecil peranannya, karena kopersai hanya hanya di
jadikan slogan, di jadikan kembang kata, tidak di yakini sebagai bentukyang
bisa meningkatkan kesejahtraan anggotanya. Menurit kami, pemerintah yang akan
datang harus sungguh- sungguh mengembangkan koperasi dengan cara memberikan
kesempatan koperasi untuk ikut di dalam jaringan distribusi kebutuhan pokok.
Misalnya beras saja ,itupasarnya 30 juta
ton kali 10 Ribu itu 300 Triliun rupiah. Belum gula, belum garam belim lain-
lainnya itu volume transaksinya ratusan triliun. Nah kalau misalnya koperasi di
berikan kesempatan untuk ikut di dalam jaringan distribusi dapat untuk sekitar
5 persen misalnya maka koperasi di Indonesia akan berkembang cepat sekali .
Lama- lama koperasi peternakan akan punya pabrik pengolahan sendiri, merek
sendiri, bisa jual di seluruh Indonesia.
Koperasi beras misalnya bekerjasama
denga Bulog akan bisa menjadi sangat besar, sebagai jaringan distribusi
alternatif. Demikian juga petani bawag putih atau petani tebu. Ini akan membuat
koperasi menjadi sangat besar, kredibel, di percaya menguntungkan anggota dan
menguntungkan konsumen.
Sarat nya koperasi di kelola secara
profesional, tidak boleh pengurus itu memperkaya diri sendiri, tapi harus
memperkaya anggota nya.
Mudah- mudahan pada tahun 2019 yang akan
datang cita- cita bung Hatta ini, bisa kita laksanakn secepat mungkin, sehingga
pikiran besar beliau betul- betul merupakan jalan untuk membuat rakyat kita
lebih makmur dan sejahtra, Amin.
Tanah Kusir- Jumat 30 Maret 2018
Dr. Rizal Ramli
COMMENTS