bank umkm, dprd jatim, komisi b, afwan maksum, pdi perjuangan
PARLEMEN JATIM-Kebutuhan permodalan menjadi masalah klasik
bagi para pedagang kecil dan menengah, terutama mereka yang ada di pasar
tradisional. Ironisnya, mayoritas para pedagang yang masuk sektor usaha mikro
kecil dan menengah (UMKM) itu akhirnya mencari tambahan modal dengan meminjam
uang kepada rentenir atau Bank Titil. Akibatnya mereka terjerat bunga yang
tinggi dan mencekik leher.
Kondisi itu membuat Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Afwan
Maksum prihatin. Alumni Universitas Trisakti (Usakti) Jakarta ini
mengungkapkan, pihaknya akan mendorong Bank UMKM milik Pemprov Jatim agar
pro aktif menjemput nasabah di pasar-pasar tradisional di Jawa Timur. Karena
itu, perlu didirikan kantor Kas Bank UMKM di setiap pasar tradisional di Jatim.
Hal itu untuk mendekatkan pedagang tradisonal dengan Bank UMKM sekaligus
memberantas rentenir atau Bank Titil.
“Pedagang di pasar tradisonal itu adalah pelaku ekonomi real.
Karena itu saya mendorong Bank UMKM hadir di pasar tradisional untuk menjemput
nasabah dari kalangan pedagang, sekaligus meminimalisir ruang gerak rentenir,”
imbuh anggota parlemen dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut, Rabu (28/3).
Afwan berjanji akan mendorong usulan ini kepada Direksi Bank
UMKM, teknisnya bisa lewat pimpinan Komisi B atau pimpinan Fraksi PDI
Perjuangan maupun koleganya di Komisi C sebagai mitra kerja Bank UMKM.
Terpenting usulan ini bisa berjalan karena ini untuk kepentingan rakyat Jawa
Timur.
Eksponen aktivis '98 ini melanjutkan, pelaku UMKM yang
mayoritas ada di pasar tradisional adalah pelaku ekonomi yang real. Hal itu
terbukti saat krisis moneter (krismon) tahun 1997 silam para pelaku UMKM masih
bisa eksis. Padahal para pelaku usaha besar sekelas konglomerat bangkrut dan
gulung tikar.
"Para pelaku UMKM ini harus kita berdayakan karena
mereka ini pelaku real ekonomi. Apalagi Jatim punya Bank UMKM yang seharusnya
bisa dimaksimalkan untuk memberdayakan sektor UMKM," pungkas anggota dewan
asal daerah pemilihan Tuban dan Bojonegoro ini. (day)
COMMENTS