PARLEMEN JATIM-Anggota DPRD Jawa Timur, Mochamad Eksan menilai pergaulan bebas dikalangan anak saat ini sudah sangat gawat dan mengkhawa...
PARLEMEN JATIM-Anggota DPRD Jawa Timur,
Mochamad Eksan menilai pergaulan bebas dikalangan anak saat ini sudah sangat
gawat dan mengkhawatirkan. Pasalnya pergaulan bebas awal dari kenakalan anak
hingga seks bebas yang bisa mengakibatkan kehamilan dini. Kekhawatiran Eksan
itu terbukti dengan adanya siswi kelas 2 SMP yang hamil oleh pacarnya yang
siswa kelas 5 SD di Kabupaten Tulungagung.
“Peristiwa di Tulungagung benar-benar
memprihatinkan kita semua. Ini menjadi intropeksi bagi para orangtua dan guru.
Jangan sampai seks bebas menjadi hal yang lumrah dalam pergaulan anak-anak,”
tutur Eksan, Rabu (23/5).
Anggota Komisi E DPRD Jatim ini mengaku sempat
terkejut, tatkala anak SMP asal dari Bantaeng Sulawesi Selatan ngotot menikah.
Alasannya takut tidur sendirian serta jatuh cinta dengan pacarnya. Berita ini
sempat viral, setelah pasangan anak tersebut melewati lika-liku. Semula ditolak
oleh KUA, namun akhirnya mengajukan dispensasi dari pengadilan setempat. Hingga
belakangan KUA pun tak bisa mengelak untuk menikahkan pasangan anak tersebut.
Namun Eksan menganggap kasus siswa SD
menghamili siswi SMP di Tulungagung, jauh lebih mngejutkan dan menghentak
kesadaran. Hal itu membuktikan betapa seks bebas di kalangan anak sudah
menyebabkan hamil di luar nikah. Tak terbayangkan, proses kematangan alat
reproduksi sekarang, jauh lebih cepat. Usia kalender pun kian maju. Anak usia
13 tahun ternyata sudah dapat membuai pasangannya, yang berusia sama.
“Seks bebas di kalangan anak bukan
sekadar hanya runtuhnya moral anak yang bebas nilai, tapi berakibat pada kasus
hamil di luar nikah yang berimplikasi panjang, berpotensi maraknya kasus
aborsi, lemahnya kesehatan anak dan ibu, serta beban sosial ekonomi yang
ditanggung oleh keluarga.
Ketua Bidang Agama dan Masyarakat Adat
DPW Partai NasDem Jatim ini menambahkan, pernikahan dini sudah menjadi concern
pemerintah untuk dicegah. Tujuannya agar pasangan keluarga yang ada benar-benar
siap secara lahir dan batin untuk menjalani kehidupan keluarga. Ini bagian
ikhtiar dari pemerintah untuk menjaga ketahanan keluarga dan mutu generasi
berikutnya. Terlebih pernikahan dini disinyalir sangat rentan perceraian, serta
rendahnya mutu generasi yang dilahirkan.
Wakil Sekretaris PCNU Kabupaten Jember
berharap keluarga menjadi benteng terakhir dari demoralisasi anak bangsa,
akibat pengaruh negatif budaya bangsa lain. Dirinya mensinyalir seks bebas di
kalangan anak yang dipengaruhi oleh gambar dan video yang mengandung konteks
pornografi dan pornoaksi melalui Internet. Kebebasan anak mengakses konteks
porno tersebut, yang mendorong percepatan kematangan seksual anak sekarang,
selain, karena makanan barang tentu.
“Kasus Tulungagung menjadi dasar
pentingnya pendidikan seks yang baik dan benar di kalangan anak. Pendidikan moral
sebagai Bangsa Timur harus terus dilakukan. Disamping pemblokiran website yang mengandung konteks
purnografi,” urai Eksan. (day)
COMMENTS