PARLEMEN JATIM-Indonesia adalah negara kesatuan yang terdiri dari 34 provinsi dan 1340 suku bangsa yang tinggal di ribuan kepulauan yang a...
PARLEMEN JATIM-Indonesia adalah negara kesatuan yang terdiri dari 34 provinsi dan 1340 suku bangsa yang tinggal di ribuan kepulauan yang ada di nusantara. Bisa dibilang Indonesia adalah negara yang sangat heterogen, karena itu butuh perekat untuk bisa mempersatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Muhammad Sarmuji anggota MPR RI menyebut salah satu perekat NKRI adalah jiwa nasionalisme yang berlandaskan semangat bhinneka tunggal ika. Menurutnya, selama rakyat Indonesia masih memiliki nasionalisme yang tinggi, maka rasa kedaerahan tidak berkembang menjadi primordialisme yang berlebihan.
"Tanpa jiwa nasionalisme yang tinggi, NKRI sudah bubar seperti Uni Sovyet dan Yugoslavia. Apalagi suku bangsa atau etnis yang ada di Indonesia jumlahnya ribuan," terang Sarmuji saat sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Desa Binangun, Kabupaten Blitar, Sabtu (30/11/2019).
Anggota MPR RI asal daerah pemilihan Jatim VI berpesan kepada sekitar 150 warga yang hadir untuk menjaga jiwa nasionalisme dan menularkan kepada anak-cucu sebagai generasi penerus. Dengan jiwa nasionalisme yang tinggi, NKRI masih berdiri hingga hari ini.
Mantan aktivis mahasiswa ini melanjutkan, dengan adanya jiwa nasionlisme, secara otomatis menumbuhkan cinta terhadap tanah air. Dengan begitu Indonesia tetap kokoh sekalipun ada rongrongan dari dalam maupun luar.
"Serangan untuk merongrong NKRI bukannya tidak ada, justru bertubi-tubi. Baik itu yang berasal dari dalam, seperti kelompok separatis maupun serangan ideologi dari luar. Tapi sampai hari ini, semua serangan itu gagal karena semangan nasionalisme dan cinta tanah air," ujar politisi Golkar itu.
Sarmuji mengungkapkan, kemerdekaan yang diraih bangsa ini hingga akhirnya terbentuk NKRI bukan berasal dari pemberian penjajah. Melainkan melalui perjuangan revolusi fisik dengan taruhan nyawa.
Sarmuji melanjutkan, bangsa ini tak mudah dipecah belah, sebab sudah merasa senasib dan sepenanggungan saat dijajah dahulu. Apalagi kemerdekaan yang dinikmati hari ini, tidak diraih dengan mudah. Karenanya ada kesadaran untuk mempertahankan kemerdekaan ini, tentunyan juga dengan mempertahankan NKRI.
"Saya berpesan kepada para pemuda, LSM, petani dan tokoh masyarakat yang hadir dalam pertemuan ini, agar mempertahankan NKRI. Karena NKRI adalah warisan para pejuang yang direbut dengan darah dan air mata," pungkas Sarmuji. (day)
Muhammad Sarmuji anggota MPR RI menyebut salah satu perekat NKRI adalah jiwa nasionalisme yang berlandaskan semangat bhinneka tunggal ika. Menurutnya, selama rakyat Indonesia masih memiliki nasionalisme yang tinggi, maka rasa kedaerahan tidak berkembang menjadi primordialisme yang berlebihan.
"Tanpa jiwa nasionalisme yang tinggi, NKRI sudah bubar seperti Uni Sovyet dan Yugoslavia. Apalagi suku bangsa atau etnis yang ada di Indonesia jumlahnya ribuan," terang Sarmuji saat sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Desa Binangun, Kabupaten Blitar, Sabtu (30/11/2019).
Anggota MPR RI asal daerah pemilihan Jatim VI berpesan kepada sekitar 150 warga yang hadir untuk menjaga jiwa nasionalisme dan menularkan kepada anak-cucu sebagai generasi penerus. Dengan jiwa nasionalisme yang tinggi, NKRI masih berdiri hingga hari ini.
Mantan aktivis mahasiswa ini melanjutkan, dengan adanya jiwa nasionlisme, secara otomatis menumbuhkan cinta terhadap tanah air. Dengan begitu Indonesia tetap kokoh sekalipun ada rongrongan dari dalam maupun luar.
"Serangan untuk merongrong NKRI bukannya tidak ada, justru bertubi-tubi. Baik itu yang berasal dari dalam, seperti kelompok separatis maupun serangan ideologi dari luar. Tapi sampai hari ini, semua serangan itu gagal karena semangan nasionalisme dan cinta tanah air," ujar politisi Golkar itu.
Sarmuji mengungkapkan, kemerdekaan yang diraih bangsa ini hingga akhirnya terbentuk NKRI bukan berasal dari pemberian penjajah. Melainkan melalui perjuangan revolusi fisik dengan taruhan nyawa.
Sarmuji melanjutkan, bangsa ini tak mudah dipecah belah, sebab sudah merasa senasib dan sepenanggungan saat dijajah dahulu. Apalagi kemerdekaan yang dinikmati hari ini, tidak diraih dengan mudah. Karenanya ada kesadaran untuk mempertahankan kemerdekaan ini, tentunyan juga dengan mempertahankan NKRI.
"Saya berpesan kepada para pemuda, LSM, petani dan tokoh masyarakat yang hadir dalam pertemuan ini, agar mempertahankan NKRI. Karena NKRI adalah warisan para pejuang yang direbut dengan darah dan air mata," pungkas Sarmuji. (day)
COMMENTS