PARLEMEN JATIM- Bangsa Indonesia saat ini memasuki era keterbukaan informasi yang luar biasa. Hampir tak ada lagi sekat untuk memperoleh inf...
PARLEMEN JATIM- Bangsa Indonesia saat ini memasuki era keterbukaan informasi yang luar biasa. Hampir tak ada lagi sekat untuk memperoleh informasi bagi masyarakat. Di era digital ini informasi seperti ada dalam genggaman. Lewat sebuah gadget atau telepon genggam masyarakat bisa mendapatkan informasi seluas-luasnya.
Fenomena tersebut mendapat perhatian dari anggota MPR RI, Andreas Eddy Susetyo. Menurutnya, keterbukaan informasi memiliki efek masuknya ajaran ideologi dari luar yang belum tentu cocok dengan jati diri bangsa. Karena itu, pihaknya menilai perlu ada gerakan untuk membumikan Pancasila di Era Digital.
“Keterbukaan informasi publik adalah buah dari reformasi. Hal itu tentunya positif karena masyarakat bisa mendapatkan informasi seluas-luasnya, sehingga miliki wawasan dan pengetahuan keilmuan. Namun ada efek negatif, dengan masuknya ideologi maupun paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Karena itu, perlu memberikan pemahaman dan membumikan Pancasila,” urai Andreas, saat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Rabu (19/3/2022).
Dihadapan sekitar 75 orang warga, Andreas memberi perhatian khusus kepada generasi milenial. Pasalnya, generasi milenial yang secara usia ini masuk kategori anak muda adalah generasi yang akrab dengan gadget dan melek teknologi. Karena itu perlu diberi panduan menggunakan media sosial yang positif kepada generasi muda.
Dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang diselenggarakan Rumah Aspirasi Masyarakat Malang Raya, Andreas yang menjadi nara sumber mengungkapkan tantangan yang di hadapi oleh Pancasila sebagai ideologi dari masa ke masa sangat berbeda, Era digital yang ditandai dengan era digital dan medsos sebagai ruang interaksi dan titik temu bagi masyarakat harus dapat dimanfaatkan sebagai media untuk menyemai nilai-nilai Pancasila.
“Saya kira nilai-nilai luhur Pancasila harus disebarluaskan lewat media sosial. Karena generasi muda kita akrab dengan medsos. Dengan begitu mereka paham tentang Bhinneka Tunggal Ika, tolerasi, keberagaman, kemanusiaan dan nilai-nilai luhur lainnya. Saya kira BPIP bisa masuk lewat medsos,” pungkas pria asli Malang ini. (day)
COMMENTS