Suli Da'im, M.Pd PARLEMEN JATIM-Penarikan dana Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) SMA/SMK yang telah ditetapkan oleh Pemeri...
Suli Da'im, M.Pd |
PARLEMEN JATIM-Penarikan
dana Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) SMA/SMK yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) belum maksimal. Data yang
dimiliki Komisi E DPRD Jatim, saat ini masih dibawah 50 persen untuk Januari
yang telah membayar. Padahal didalamnya terdapat alokasi gaji guru tidak tetap
(GTT).
Wakil Ketua Komisi E DRPD
Jatim Suli Da’im mengatakan, sampai saat ini laporan yang didapatnya masih
dibawah 50 persen untuk Januari. Menurutnya, hal itu terjadi dikarenakan masih
belum jelasnya pembayaran SPP ini melalui bank atau langsung ke sekolah. Selain
juga sosialisasi SPP baru minggu kedua Januari.
"Memang masih banyak
wali murid yang bingung, karena sebelumnya gratis. Kini harus membayar. Seperti
Kota Surabaya yang sebelumnya gratis," ujar Suli Da’im.
Oleh karena itu, Politisi
asal PAN tersebut berharap guru tidak tetap (GTT) untuk tidak resah. Dirinya
menjelaskan, bahwa masalah peralihan pengelolaan SMA/SMK, memang masih butuh
proses. "Kami paham itu berpengaruh kepada gaji GTT. Tapi saya yakin dalam
dua hingga tiga bulan kedepan kondisi seperti ini akan kembali normal,"
ungkap mantan aktivisi IMM itu.
Wakil Ketua Fraksi PAN itu mengakui kekhawatiran GTT tersebut cukup beralasan. Pasalnya, didalam SPP tersebut menyangkut gaji GTT. Selain juga untuk membayar air, listrik dan internet yang ada di sekolah. Itulah yang membuat beberapa guru non pegawa negeri sipil (PNS) tersebut resah. Mereka takut gaji yang seharusnya diterima, tersendat.
Wakil Ketua Fraksi PAN itu mengakui kekhawatiran GTT tersebut cukup beralasan. Pasalnya, didalam SPP tersebut menyangkut gaji GTT. Selain juga untuk membayar air, listrik dan internet yang ada di sekolah. Itulah yang membuat beberapa guru non pegawa negeri sipil (PNS) tersebut resah. Mereka takut gaji yang seharusnya diterima, tersendat.
"GTT ini tidak usah cemas saat ini. Saya
yakin akan normal nanti," pungkas politisi berlatar pendidik ini.
COMMENTS