Wanto Sugito PARLEMEN JATIM-Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM) terus menata barisan. Langkah itu dilakukan organisasi sayap PDI Pe...
Wanto Sugito |
PARLEMEN JATIM-Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM) terus menata
barisan. Langkah itu dilakukan organisasi sayap PDI Perjuangan itu demi
mewujudkan komitmen dalam melahirkan kader kader ideologis yang siap membumikan
ideologi Pancasila 1 Juni dalam tindakan politik. Pernyataan itu disampaikan
Ketua DPN Bidang Organisasi Repdem, Wanto Sugito.
"Repdem akan melakukan konsolidasi dengan pimpinan DPD REPDEM
seluruh Indonesia pada tanggal 3-4 Maret. Kita bahas situasi nasional sekaligus
sosialisasi pemantapan persiapan kongres. Kita sisir kawan kawan dari pusat
hingga daerah yang masih komit dan setia berjuang bersama," ujar alumni
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Pria yang akrab disapa Klutuk itu memastikan, kongres REPDEM tidak
akan molor lagi dan akan digelar pada bulan April 2017. Karena itu, pihaknya
meminta kerjasama kepada DPD & DPC Repdem seluruh Indonesia sehingga agenda
besar sekaligus Pekerjaan Rumah dalam menata organisasi besar-besaran segera
dapat dilakukan.
"Kami bertekad, 2017 dan seterusnya Repdem akan terbentuk di
35 Provinsi & 500 an Kabupaten/ Kota di seluruh Indonesia. Saya yakin,
organisasi yang kuat, akan mudah menata gerbong dan melahirkan kader ideologis
untuk bersama sama menjalankan keputusan politik partai di setiap
tingkatannya," tegas mantan aktivis 98 ini.
Persoalan bangsa ini, lanjut mantan wartawan Rakyat Merdeka Grup
ini sudah sangat pelik karena ancaman isu sara yang terus teroganisir.
"Tentu sebagai kader nasionalis punya tanggung jawab penuh,
untuk berperan aktif dalam menjalankan ajaran-ajaran bung Karno khususnya
mengawal keutuhan NKRI dan Pancasila sebagai ideologi kebangsaan," imbuh
Wanto.
Terpisah, Ketua DPD Repdem Jatim, Abdi Edison menyatakan kepastian
akan hadir dalam konsolidasi Repdem se-Indonesia di Jakarta. Menurutnya,
pertemuan itu memang tepat dilaksanakan untuk menyolidkan organisasi dalam
menghadapi situasi nasional yang semakin pelik dan rawan dengan konflik
horozontal. Kerawanan itu terjadi karena maraknya isu bernuansa suku agama ras
dan antar golongan (SARA) yang disebarkan pihak-pihak tak bertanggungjawab
lewat media sosial.
"Saat ini di media sosial bertebaran ujaran kebencian dan
berita hoax yang berpotensi memecah belah bangsa. Kondisi ini tidak boleh
dibiarkan, dan Repdem tidak akan tinggal diam demi menjaga NKRI," pungkas
Edison.
COMMENTS