BANGKALAN - Anggota DPR RI Dapil Jawa Timur XI (Madura), R. Imron Amin menyampaikan keprihatinan atas ramainya pemberitaan dan perbincangan...
BANGKALAN - Anggota DPR RI Dapil Jawa Timur XI (Madura), R. Imron Amin menyampaikan keprihatinan atas ramainya pemberitaan dan perbincangan publik terkait sebuah kasus yang viral di Surabaya.
Cicit Pahlawan Nasional Syaikhona Kholil Bangkalan ini menekankan agar penanganan persoalan dilakukan secara adil dan proporsional, tanpa menyeret identitas kesukuan.
“Saya meminta dengan hormat, jangan membawa-bawa nama suku Madura dalam kasus apa pun. Warga Madura di mana pun berada selalu menjaga andhap asor (etika) sebagaimana yang diajarkan oleh para sesepuh dan nenek moyang kita,” ujar R. Imron Amin, Senin (29/12/2025).
Politikus muda Gerindra yang akrab disapa Ra Ibong itu mengatakan, tindakan individu apa pun latar belakangnya tidak bisa dijadikan alasan untuk menggeneralisasi atau men-stigma kelompok tertentu.
Ia mengingatkan bahwa pelabelan berbasis suku berpotensi memperkeruh suasana, memicu prasangka, dan mengganggu harmoni sosial.
“Tolong jangan membawa nama Madura. Mari kita jaga bersama ketertiban dan kerukunan. Jangan dikaitkan dengan suku Madura, baik itu soal ormas maupun yang semacamnya. Biarkan proses berjalan sesuai hukum, dan mari kedepankan adab dalam menyikapi informasi,” tegasnya.
Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif versi Forkom Jurnalis Nahdliyin itu juga mengimbau masyarakat untuk bijak di media sosial dengan tidak menyebarkan ujaran kebencian, provokasi, atau konten yang mengarah pada stigma kesukuan.
“Mari kita fokus pada substansi penyelesaian masalah sesuai mekanisme yang berlaku, bukan memperluasnya menjadi konflik sosial,” pungkas Wakil Ketua MKD DPR RI tersebut. (day)
caption : R. Imron Amin, cicit Pahlawan Nasional Syaikhona Kholil Bangkalan. foto: Ra Ibong for FJN.


COMMENTS