Khofifah Indar Parawansa saat Haul Syech Abdull Qadir Jaelani PARLEMEN JATIM-Khofifah Indar Parawansa hingga kini belum mau mengatakan ...
Khofifah Indar Parawansa saat Haul Syech Abdull Qadir Jaelani |
PARLEMEN
JATIM-Khofifah Indar Parawansa hingga kini belum mau mengatakan bakal maju
sebagai calon gubernur (cagub) pada pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018
mendatang. Meski demikian, perempuan yang kini jabat sebagai Menteri Sosial itu memberikan isyarat maju sebagai cagub Jatim.
"Izinkan
saya untuk memaksimalkan check sound dulu," kata Khofifah, di sela acara
Peringatan Haul Almarhum keluarganya, di kediamannya, di Jalan Jemursari VIII
No. 24, Senin, (24/4).
Ketua Umum
Muslimat NU ini masih merahasiakan berapa lama melakukan check sound. Namun,
kata dia, check sound akan selesai dalam waktu dekat ini. Menurutnya, check
sound ini penting dilakukan guna mengetahui arah dukungan terhadap dirinya saat
ingin maju pada Pilgub Jatim 2018.
"Check
soundnya tidak lama, kita lihat check sound. Nanti kalau check sound sudah
selesai baru kemudian mencari frekuensi," katanya.
Frekuensi
yang dimaksud Khofifah adalah mendengarkan masukan dari ulama, anak-anak muda,
kaum hawa (perempuan), Muslimat, Nahdhlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan
berbagai frekuensi lainnya.
"Kita
lihat check sound, tapi frekuensinya beda-beda. Karena itu perlu check sound
dulu, kemudian bangun frekuensi yang sama, biar nanti misal sudah mau turun
(Pilgub Jatim 2018, red) bisa membangun orkestra yang simponi dengan
bagus," tutur mantan Wakil Ketua DPR RI itu.
Jika benar
maju dalam Pilkada Jatim 2018, ini akan menjadi pertarungan yang ketiga kalinya
bagi Khofifah. Ketua Muslimat NU ini pernah mencalonkan diri sebagai cagub pada
Pilgub 2008 dan Pilgub 2013. Di dua periode itu Khofifah kandas, kalah oleh
pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf.
Selain
Khofifah, beberapa tokoh juga dikabarkan bakal maju dalam Pilgub Jatim 2018
mendatang. Antara lain Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf alias Gus Ipul,
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar.
COMMENTS