Hari Kartini : Para pengurus Perempuan Bangsa Jawa Timur mengunjungi Panti Asuhan Roudlatul Jannah, Sidoarjo PARLEMEN JATIM-Peringati H...
Hari Kartini : Para pengurus Perempuan Bangsa Jawa Timur mengunjungi Panti Asuhan Roudlatul Jannah, Sidoarjo |
PARLEMEN
JATIM-Peringati Hari Kartini yang jatuh tanggal 21 April, DPW Perempuan Bangsa
Jawa Timur mengadakan kegiatan bakti sosial di Panti Asuhan Yatim Piatu Dhuafa
Roudlatul Jannah. Pondok Pesantren pimpinan KH. Muhammad Khoirul Saleh Effendi
yang terletak di Kecamatan Candi Sidoarjo itu mengasuh 225 anak terlantar yang
dirawat, 40 diantaranya adalah bayi.
"Pada
peringatan Hari Kartini kemarin itu kami sengaja datang ke Panti asuhan Yatim
Piatu, kami tak ingin kegiatan Hari Kartini ini sekedar seremonial belaka,
tetapi memberi manfaat dan membantu sesama. Sekaligus kami berdoa dan berharap
agar kelak para anak-anak yatim-piatu ini mendapatkan perlakuan yang adil serta
setara dalam kehidupan di masyarakat," ujar Anik Maslcahah, Ketua DPW Perempuan
Bangsa Jatim, Jumat (21/4).
Anik
membeberkan, banyaknya kasus orang tua yang menelantarkan bayi membuat pihaknya
prihatin. Umumnya, bayi itu dibuang begitu saja, tapi sebagian dititipkan ke
panti asuhan. Beruntung, masih ada lembaga sosial yang peduli terhadap nasib
anak terlantar itu. Dengan sukarela anak-anak yang dibuang orangtuanya itu
dirawat, dicukupi makan dan dididik dengan baik.
Sekretaris
Fraksi PKB DPRD Jatim ini mengaku miris dengan tingginya kasus orangtua yang
menelantarkan anak, karena secara mental mereka belum siap berumah tangga sebab
hamil di luar nikah. Atas dasar itu, pihaknya berharap pemerintah dan tokoh
agama menggugah kesadaran remaja agar tidak melakukan hubungan seksual di luar
nikah
Anggota
Dewan asal daerah pemilihan Surabaya dan Sidoarjo ini mengaku prihatin dengan
kondisi tersebut. Menurutnya, meskipun anak-anak itu tidak diakui oleh orangtua
kandungnya tetapi hak-hak mereka secara hukum sebagai warga negara harus
dipenuhi. Karena itu, Perempuan Bangsa akan membantu mengurus akta kelahiran
bagi anak-anak terlantar tersebut.
"Kami
akan membantu pengurusan akta kelahiran mereka, karena data asal usul anak yang
dibuang masih belum sempurna. Kami juga berharap kepada pemerintah untuk
memberikan kebijakan khusus yang bisa mempercepat dan mempermudah proses
pengurusannya, mengingat akta lahir merupakan hak yang melekat pada anak dan
dibutuhkan untuk kehidupan ke depan seperti sekolah serta pengurusan dokumen negara,"
tegas perempuan berkerudung ini.
COMMENTS