Achmad Iskandar saat melaksanakan reses di dapil XI PARLEMEN JATIM-Orang bijak berkata "Tak ada sukses yang diraih sekejap". ...
Achmad Iskandar saat melaksanakan reses di dapil XI |
PARLEMEN
JATIM-Orang bijak berkata "Tak ada sukses yang diraih sekejap". Kata-kata
bijak itu berlaku pada semua orang termasuk sosok bernama Achmad Iskandar.
Politisi Partai Demokrat itu kembali terpilih menjadi wakil masyarakat Madura
di DPRD Jawa Timur untuk periode 2014-2019.
Proses
terpilihnya pria asli Sumenep itu tidak instan, dia bekerja keras dan
berkontribusi cukup besar bagi masyarakat di daerah pemilihan (dapil). Mantan Kepala Biro Administrasi dan Pembangunan (AP) di Pemprov Jatim itu
bertutur.
Pria yang
akrab disapa Pak Is itu mengaku selama 5 tahun menjadi anggota Dewan Jatim
periode 2009-2014, dirinya selalu menyempatkan diri untuk menyambangi dapilnya
di Madura. Paling tidak 3 minggu sekali politisi senior Partai Demokrat itu
melakukan sambang desa. Sehingga sosok Iskandar cukup populer di kabupaten
Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Tak heran, Iskandar berhasil
mendulang hampir 150.000 suara saat pemilu 9 April lalu.
Iskandar
mengakui, masa kampanye formal selama hampir dua bulan sangat berguna untuk
melakukan sosialisasi bagi caleg. Tapi khusus dirinya, masa kampanye itu ia
pergunakan untuk penguatan basis dukungan. Karena prinsipnya, ia sudah
melakukan sosialisasi dan kerja-kerja sebagai wakil rakyat selama 5 tahun ini.
Menurutnya, bila hanya turun ke dapil hanya setiap reses dan di masa kampanye,
masyarakat akan cepat lupa karena banyaknya caleg.
"Saya
3 minggu sekali menyambangi dapil. Jadi saat kampanye tinggal penguatan dukungan
sekaligus mengingatkan pendukung saya agar kembali memilih saya saat di bilik
suara," beber Wakil Ketua DPRD Jatim
itu.
Iskandar
terbilang rajin blusukan di dapil. Imbasnya jelas, perolehan suaranya berlipat
ganda dari sekitar 60.000 pada pemilu 2009 menjadi 149.652 pada pemilu 2014
ini. Saking gemarnya blusukan, Iskandar sampai rela menyeberang pulau dengan
kapal kecil saat menyambangi pulau Giliyang dan Sapudi. Padahal sebelumnya
caleg lain enggan ke menyambangi pulau-pulau itu. Disamping ombaknya yang
besar, juga karena tidak ada kapal besar yang mau melayani rute penyeberangan
ke pulau-pulau itu.
Ternyata
jerih payah Iskandar menyeberangi pulau Giliyang dan Sapudi itu tak sia-sia.
Dari dua pulau itu, mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPRD Jatim meraup
banyak suara. Iskandar pun mengaku puas, karena sejumlah aspirasi masyarakat di
sana bisa terpenuhi. Misalnya, jalur jogging sepanjang 10 km dan pengadaan
sumber air bersih.
"Saya
senang bisa membantu masyarakat di dapil. Kadang mereka spontan minta mesin
jahit atau komputer. Kalau saya bisa bantu secara pribada akan langsung saya
bantu. Tapi kalau saya tak sanggup, mereka akan saya fasilitasi ke pihak
terkait yang memiliki kemampuan. Saya lebih senang lagi masyarakat yang saya
bantu memilih saya saat pemilu," ucap kandidat Wakil Ketua DPRD Jatim itu
sambil tersenyum.
Pria
kelahiran Sumenep 10 Oktober 1949 itu termasuk caleg terpilih yang perolehan
suaranya merata di empat kabupaten yang menjadi daerah pemilihannya di Madura.
Mencapai prestasi itu, Iskandar mengaku hal itu dilakukan dengan merangkul
semua potensi elemen masyarakat, temasuk Kiai, Klebun, Blater. Iskandar juga
tak luput merangkul permpuan dan pemuda yang jumlahnya signifikan. Bahkan di
beberapa wilayah para pemuda yang merupakan aktivis PMII dan ibu-ibu Muslimat
menjadi tim sukses pemenangan dirinya.
COMMENTS