Chusainuddin, S. Sos PARLEMEN JATIM-Buruknya capaian produksi garam Jawa Timur di tahun 2016 silam, sempat menjadi salah satu catatan k...
Chusainuddin, S. Sos |
PARLEMEN JATIM-Buruknya capaian produksi garam Jawa Timur di tahun 2016 silam, sempat menjadi salah satu catatan khusu DPRD Jatim dalam persetujuan Laporan Keterangan Pertangungjawaban (LKPJ) Pemerintah Provinsi Jatim pekan lalu. Dewan meminta pemprov untuk membuat terobosan agar peningkatan produksi garam bisa dilakukan.
Anggota Komisi B DPRD Jatim, Chusainuddin mendorong Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) melakukan inovasi untuk meningkatkan produksi garam, baik secara kualitas maupun kuantitas. Menurut politisi PKB yang akrab disapa Mas Udin ini, inovasi teknologi diperlukan agar bisa mengolah garam tanpa bergantung pada cuaca kemarau atau panas. Dirinya berharap alih teknologi itu harus segera direalisasikan. Apalagi Diskanla sudah memulai pilot project yang mengolah garam di dalam ruang tertutup.
“Kami di Komisi B mendorong alih teknologi dilakukan oleh Diskanla untuk mengatasi kendala cuaca. Kami berharap ke depan Jatim bisa swa sembada garam dan memenuhi kebutuhan garam nasional. Kita ini kan negara kepulauan yang dikelilingi laut dan otomatis banyak pantainya. Masak kita hrs import garam dari Australia ? Padahal, waktu masih kecil, saya ingat disekolah dijelaskan bahwa kita punya pulau penghasil garam yaitu Pulau Madura,” tutur politisi PKB asal Tulungagung itu, Selasa (9/5).
COMMENTS