Anggota MPR/DPR RI, Andreas Eddy Susetyo saat melaksanakan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Kota Malang PARLEMEN JATIM-Kebhinekaan ata...
Anggota MPR/DPR RI, Andreas Eddy Susetyo saat melaksanakan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Kota Malang |
PARLEMEN JATIM-Kebhinekaan atau keragaman sudah ada jauh sebelum republik ini berdiri. Adanya keragaman itu membuat Nusantara yang merupakan cikal bakal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kaya akan adat, suku, budaya dan bahasa. Nenek moyang kita memandang keragaman sebagai kekayaan bukan perbedaan. Terbukti adanya semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berasal dari bahasa sanskerta yang artinya berbeda-beda tetapi satu jua.
Nilai-nilai keragaman itu kembali ditanamkan oleh Andreas Eddy Susetyo dalam sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang digelar di Jl. Panji Suroso No. 7 Arjosari, Blimbing, Kota Malang. Dalam kegiatan yang diikuti seitar 200 warga itu, anggota DPR RI dari daerah pemilihan Malang Raya ini mengimbau masyarakat mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk saling menghargai perbedaan, tepo seliro dan gotong royong.
“Tujuannya agar mereka tidak hanya hafal dengan sila tersebut, tapi pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga memberi pencerahan dan kesadaran pada generasi muda sebagai pemegang estafet calon pemimpin,” kata Andreas, Rabu (14/6/2017).
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu mengingatkan, kebhinekaan tidak boleh dijadikan pengkotak-kotakan antara ras, suku, agama dan lain-lain. “Tapi justru kebhinekaan menjadi pemersatu, dan keindahan akan perbedaan serta keanekaragaman bangsa Indonesia,” tandasnya.
Sementara itu, Koordinator Rumah Aspirasi Masyarakat Malang Raya (Asmmara), Wahyu Widayat, juga mengupas habis nilai-nilai Pancasila dan menyinggung kasus demontrasi besar besaran yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.
“Kalo ada permasalahan silakan berdialog, rumah Asmmara siap menjembatani dan menerima aspirasi masyarakat,” imbuh Wahyu.
COMMENTS