PARLEMEN JATIM-Rencana pembangunan jalan tembus antara Purwadi hingga kota Batu batal terealisasi. Pasalnya, Pemkab Malang dan Pemkab Pas...
PARLEMEN JATIM-Rencana pembangunan jalan tembus antara Purwadi hingga kota Batu batal terealisasi. Pasalnya, Pemkab Malang dan Pemkab Pasuruan enggan mengucurkan anggaran untuk realisasi jalan tembus tersebut. Fakta itu membuat Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur, Eddy Paripurna kecewa.
“Kalau alasan pemkab anggarannya terlalu besar, saya kira tidak tepat. Karena daerah itu kalau digarap dengan baik bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Sehingga berdampak pada pemasukan masing-masing daerah tersebu. Ini soal kemauan saja,” tegas mantan Wakil Bupati Pasuruan itu, Senin (11/9)
Politisi asal PDI Perjuangan ini mengatakan jalan tembus yang memiliki panjang 30 Km tersebut sangatlah penting mengingat bisa mengurangi kepadatan volume kendaraan di akses Malang maupun Kota Batu.
“Dulu MoU antara Pemkab Pasuruan, Pemprov maupun Pemkot Batu sudah ditandatangani di Grahadi Surabaya. Harapannya jalan tembus tersebut bisa terealisasi. Kalau akhirnya batal, ini masalah komitmen masing-masing kepala daerah,” imbuh Eddy.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini menambahkan, untuk menghindari kejadian serupa, pihaknya mendorong agar proyek tol Malang-Pandaan sepanjang 50 km itu segera direalisasikan.
“Saat ini progresnya di daerah Sukorejo untuk penyelesaian pembebasan lahan. Jangan sampai tol ini gagal, karena penting untuk mengurai kemacetan di kawasan tersebut.
Ditambahkan oleh politisi asal Pasuruan ini, tol tersebut diharapkan segera selesai pada tahun 2018 mendatang. Dengan begitu diharapkan tahun 2019 sudah bisa beroperasi secara penuh.
”Kami akan kawal penuh pembangunan tol Malang_Pandaan tersebut,”tutupnya.
COMMENTS