PARLEMEN JATIM-Publik saat ini menanti nama pendamping Khofifah Indar Parawansa dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun 2018. Setidak...
PARLEMEN JATIM-Publik saat ini menanti
nama pendamping Khofifah Indar Parawansa dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur
tahun 2018. Setidaknya ada empat nama yang dinilai punya potensi menjadi wakil
Khofifah. Mereka adalah Kombes Pol Syafiin (Gus Syaf), perwira menengah Polri
yang saat ini bertugas di Mabes Polri. Selain itu ada nama Ipong Muchlissoni
(Bupati Ponorogo), Hasan Aminuddin (Anggota Fraksi NasDem DPR RI) dan Emil
Elestianto Dardak (Bupati Trenggalek).
Dari empat nama itu, Emil paling
berpotensi untuk menjadi wakil Khofifah, popularitas dan prestasi suami artis
Arumi Bachsin itu bisa menandingi Abdullah Azwar Anas yang dipastikan
mendampingi Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Bahkan Ketua DPD Partai Demokrat Jatim,
Soekarwo mengakui Emil adalah anak muda yang punya potensi pemilih.
“Mas Emil itu anak muda yang punya
potensi pemilih di wilayahnya,” tandas politisi yang akrab disapa Pakde Karwo
itu, Rabu (25/10).
Gubernur Jawa Timur dua periode itu
melanjutkan, pihaknya belum bisa menyebutkan nama, namun sesuai fatsoen politik
harusnya posisi wakil menjadi hak Partai Demokrat sebagai pemilik kursi
terbesar di parlemen Jawa Timur. Namun menurut Pakde Karwo, nantinya tetap ada
proses rembug dan musyawarah dengan anggota koalisi.
Mantan Ketua Umum Persatuan Alumni
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) itu, meskipun calon wakil gubernur
Khofifah menjadi hak Demokrat. Bukan berarti yang bersangkutan harus kader
Demokrat. Sebab, selama yang bersangkutan mempunyai pemikiran dan prinsip yang
sama dengan Demokrat, maka kami akan akan dukung.
“Zaman kini itu kader adalah pribadi
yang bisa membawa pemikiran, konsep dan prinsip partai. Jadi tidak personal,
lebih pada ke visi,” imbuh Pakde Karwo.
Soal dukungan, Partai Demokrat
memastikan dukungannya kepada Khofifah Indar Parawansa di Pemilihan Gubernur
Jawa Timur tahun depan. Bahkan Soekarwo mengatakan 80 persen rekom Demokrat
akan diberikan kepada Menteri sosial RI tersebut.
“Prosentase dukungan ke Bu Khofifah itu
80 persen. Selanjutnya tinggal proses politiknya berjalan,” tutur pria asal
Madiun tersebut.
Terpisah, pengamat politik asal
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman menilai Emil
adalah figur pemimpin muda yang memiliki kapasitas mengelola pemerintahan yang
baik, terkenal bersih dan muda. Ketiga unsur tersebut adalah
penting untuk menyiapkan regenerasi kepemimpinan masa depan di Jawa Timur.
Selain itu Emil adalah figur yang
memiliki latar belakang cross-cutting affiliation. Dia adalah figur
politisi yang kuat warna nasionalisnya namun juga bisa diterima dan memiliki
latar belakang kultural dari NU. Sosok Emil bisa membantu merekatkan harmoni
nasionalis dan santri.
“Faktor ketiga adalah Emil
merupakan figur politisi muda yang berangkat dari wilayah mataraman. Ditengah masih kosongnya figur representasi politik mataraman. Emil
bisa menjadi alternatif pemilih di wilayah mataraman. Karena itu Emil punya
kans untuk menjadi wakil Khofifah, dia bisa melengkapi Khofifah,” urai Doktor
ilmu politik lulusan Murdoch University, Australia itu.
COMMENTS