PARLEMEN JATIM-Sebanyak 4.444 Ibu Nyai Pengasuh Pesantren, mubalighah, tokoh penggerak dan aktivis perempuan NU se-kawasan Tapal Kuda men...
PARLEMEN JATIM-Sebanyak 4.444 Ibu Nyai
Pengasuh Pesantren, mubalighah, tokoh penggerak dan aktivis perempuan NU
se-kawasan Tapal Kuda menyatakan ikrar dukungan kepada calon gubernur dan wakil
gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Abdullah Azwar Anas pada Pemilihan Gubernur
2018 mendatang.
Pembacaan Ikrar kali ini dilakukan di
Pesantren Walisongo, Mimbaan, Panji, Situbondo, Minggu (19/11/2017). Gus Ipul
dan istri Hj Fatma Saifullah Yusuf; Abdullah Azwar Anas beserta istri Ipuk
Festiandani; Ketua DPRD Abd Halim Iskandar; KHR Moh Kholil As'ad tuan rumah
acara; Nyai H Djuwairiyah Fawaid Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafiiyah
Sukorejo; KH Mujib Imron, Pasuruan; KH Fuad Hasan Sidogiri; serta ribuan Ibu
Nyai, hadir dalam Halaqoh 4.444 Bu Nyai dan Mubalighah kali ini.
Nyai Hj Djuwairiyah Fawaid sebagai
koordinator acara mengatakan, NU lahir di Jawa Timur dan saat ini usianya sudah
mencapai 92. Namun sepanjang sejarahnya, ternyata NU tak pernah memiliki
gubernur yang berlatar belakang NU.
"Usia NU sudah tak muda lagi.
Indonesia sudah merdeka 72 tahun, tapi sepanjang sejarah kita tidak pernah
memiliki gubernur dari NU," ujar Djuwairiyah.
Melihat kondisi inilah, kata
Djuwairiyah, para Kiai Sepuh dari berbagai pesantren di Jawa Timur kemudian
bersepakat untuk memerintahkan Gus Ipul menjadi Calon Gubernur.
"Jadi Gus Ipul tidak minta, tapi
para Kiai lah yang minta sehingga kita semua santri dan warga NU wajib untuk
mendukung agar Gus Ipul bisa menjadi gubernur," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Djuwairiyah juga
sempat mengisahkan bagaimana dirinya yang dulu tidak mendukung Gus Ipul namun
saat ini mendukung demi perintah Kiai.
"Saya ditanya kenapa sekarang
mendukung Gus Ipul, jelas saya jawab ini perintah Kiai. Dan pencalonan Gus Ipul
ini telah menyatukan seluruh kekuatan NU yang dulu sempat tercerai berai saat
ini bersatu padu," kata dia.
Karenannya dalam kesempatan ini,
Djuwairiyah berharap seluruh kekuatan dan warga NU bisa bersatu. "Ini
kesempatan NU, kalau sekarang kita lewatkan belum tentu 10-20 tahun ke depan
kita memiliki calon sehebat dan bisa mempersatukan seperti Gus Ipul," ujar
pengasuh Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo.
Ketua DPW PKB Abd Halim Iskandar ketika
memberikan sambutan memastikan pencalonan Gus Ipul murni perintah Kiai.
"Dulu saya yang pingin mencalonkan,
tapi ada perintah Kiai akhirnya saya mundur dan mendukung penuh Gus Ipul.
Bahkan saya yang mengantar Gus Ipul ke partai-partai untuk mengajak mereka ikut
mendukung Gus Ipul," ujar Halim.
COMMENTS