PARLEMEN JATIM-Atmosfer politik di Jawa Timur makin menghangat setelah Partai Demokrat dan Golkar memastikan mengusung Emil Elestianto Da...
PARLEMEN JATIM-Atmosfer
politik di Jawa Timur makin menghangat setelah Partai Demokrat dan Golkar
memastikan mengusung Emil Elestianto Dardak sebagai pendamping Khofifah Indar
Parawansa. Keputusan itu sontak mengubah konstelasi politik yang selama
beberapa pekan terakhir sempat membeku. Khofifah-Emil saat ini cenderung di
atas angin (unggul). Analisa itu disampaikan Petrus Hariyanto, CEO IPOL Indonesia.
“Arah politik
dari partai semakin jelas dan mengerucut, sebab ada dua pasangan calon
yang resmi untuk maju dalam pilkada Jawa Timur 2018 mendatang “ ujar Petrus,
Rabu (22/11).
Petrus
melanjutkan, keputusan Demokrat dan Golkar mengusung Emil Dardak yang bukan
merupakan kader partai ini sebelumnya sudah bisa di prediksi oleh IPOL
Indonesia. “Kami menggunakan metodologi riset politik yang berbasis data IT
yang di collect media massa, hasilnya Emil Dardak layak menjadi wakil Khofifah”
ujarnya.
Sementara itu,
Maman Suherman, Senior Advisor IPOL Indonesia mengatakan keputusan Khofifah
menggandeng Emil Dardak sudah bisa di prediksi sebab momentum untuk menggaet
pemilih pemula sangat tepat.
“Generasi Y
tidak mengenal sosok Khofifah atau bahkan Gus Ipul, mereka lebih mengenal Sosok
Emil Dardak sebagai sosok bupati Milenial. Dan, sosok calon pemimpin muda akan
mempengaruhi 33 persen pemilih di Indonesia di 171 pilkada se Indonesia.
Maman juga
menggaris bawahi tentang lemahnya posisi parpol untuk mengusung kader nya.
Sejumlah nama petinggi partai justru tidak diusung dalam kontestasi Pilkada
Jawa Timur.
“Kondisi ini
bisa jadi indikasi bahwa di Jawa Timur telah terjadi krisis kepemimpinan,
artinya kader partai politik tidak memiliki kepercayaan diri untuk maju
bersaing dalam kontestasi Pilkada Jawa Timur.” Ujar Notulen Indonesia Lawak
Klub itu.
COMMENTS