PARLEMEN JATIM-Mangga alpukat atau mangga gadung Klonal 21 khas Pasuruan belakangan ini menjadi trending topic di media sosial (medsos). ...
PARLEMEN JATIM-Mangga alpukat atau
mangga gadung Klonal 21 khas Pasuruan belakangan ini menjadi trending topic di
media sosial (medsos). Produk hortikultura unggulan Kabupaten yang dimpin
Irsyad Yusuf tersebut kini menjadi buruan para penikmat buah, baik yang berasal
dari Kabupaten Pasuruan maupun hingga luar Jawa Timur. Tokoh nasional sekaliber
Muhaimin Iskandar, Wagub Jawa Timur, Saifullah Yusuf pun menyampatkan diri
datang ke Kecamatan Rembang untuk menikmat mangga fenomenal itu.
Aida Fitriati, Anggota Komisi B DPRD
Jawa Timur memberi perhatian khusus kepada trend mangga alpukat khas Pasuruan
tersebut. Menurut anggota Dewan asal daerah pemilihan Pasuruan dan Probolinggo
itu, keberhasilan petani mengembangkan varietas unggul mangga gadung itu
menjadi berkah bagi petani dan juga daerah Pasuruan, khususnya Kecamatan
Rembang.
“Fenomena mangga alpukat ini memang luar
biasa dan patut disyukuri. Mangga ini selain manis, tekstur buahnya juga
lembut. Cara makannya pun unik tak perlu dikupas, cukup dibelah dua kemudian diputar
dan dimakan menggunakan sendok,” tutur politisi PKB yang akrab disapa
Neng Fitri ini, Jumat (17/11).
Ketua Pimpinan Cabang Muslimat NU
Kabupaten Pasuruan ini mengungkapkan saat ini di Kecamatan Rembang ada sekitar
4000 hektar lahan mangga alpukat. Dirinya berharap lahan itu bisa diperluas
hingga ke kecamatan lain di luar Rembang seperti Grati dan Sukorejo.
Wakil Sekretaris Fraksi PKB DPRD Jatim
ini menambahkan, keberadaan mangga alpukat ini juga mengangkat citra Kecamatan
Rembang yang semula di luar lebih dikenal dengan praktek kawin siri dan kawin
kontrak. Perlahan-lahan kesan itu hilang dengan adanya fenomena mangga alpukat.
“Keberadaan mangga alpukat ini menjadi
berkah bagi Kecamatan Rembang. Daerah yang terkenal tandus dan punya kesan
negatif, alhamdulillah perlahan-lahan kesan negatif itu hilang oleh fenomena
mangga alpukat ini,” ujar cucu KH. Wahab Chasbulloh tersebut.
Aida Fitriati menilai mangga alpukat ini
sudah menjadi ikon Kabupaten Pasuruan dan menjadi oleh-oleh wajib bila
berkunjung ke Pasuruan. Karena itu Kecamatan Rembang saat ini menjadi destinasi
wisata baru, terutama wisata buah petik. Kondisi itu tentunya berdampak pada
ekonomi masyarakat sekitar, tak hanya Gapoktan pemilik lahan tapi juga
masyarakat sekitar.
Karena itu, dirinya mendorong
dikembangkan desa wisata di sekitar lahan mangga alpukat, dengan begitu
pengelolaannya bisa lebih terintegrasi dan manfaatnya dirasakan langsung oleh
warga desa sekitar. Ia mencontohkan, warga bisa membuat warung makan. Sementara
para pemuda bisa mengelola parkir kendaraan para wisatawan.
“Saya kira bisa dibentuk semacam desa
wisata untuk mengelola potensi yang ada di sekitar lahan buah mangga alpukat.
Dengan begitu ada pemasukan bagi warga sekitar dan sumber pendapatan asli (PAD)
baru bagi Pemkab Pasuruan,” imbuh Neng Fitri.
Politisi perempuan berparas cantik ini
mengakui mangga alpukat ini sudah dilirik oleh pasar nasional, bahkan
internasional. Untuk bulan ini saja saya mendapat informasi dari salah satu
ketua Gapoktan ada pesanan 6 ton mangga alpukat untuk acara pesta mangga di
Mangga Dua Square, Jakarta.
Fakta ini membuktikan, kualitas mangga
alpukat ini sudah diakui oleh masyarakat umum. Bahkan saya dengar juga sudah
ada niat dari pengusaha lokal untuk mengekspor mangga alpukat ini ke Amerika
karena video tentang manggal alpukat ini telah viral dan ditonton oleh warga
Amerika.
COMMENTS