PARLEMEN JATIM-Noer Soetjipto, Anggota DPRD Jawa Timur asal daerah pemilihan Jatim VII yang terdiri dari Kabupaten Trenggalek, Magetan, N...
PARLEMEN
JATIM-Noer Soetjipto, Anggota DPRD Jawa Timur asal daerah pemilihan Jatim VII
yang terdiri dari Kabupaten Trenggalek, Magetan, Ngawi, Ponorogo dan Pacitan
ini punya komitmen besar untuk melakukan pemberdayaan petani lewat kelompok
tani (Poktan) maupun Koperasi Tani (Koptan). Politisi berlatar akademisi ini
tak hanya bersuara lantang di balik gedung parlemen, ia turun langsung
melakukan pemberdayaan petani di Desa Joho, Kecamatan Pule, Trenggalek, untuk
budidaya bunga kenanga.
Menurut
anggota Komisi B DPRD Jatim ini, bunga kenanga punya potensi besar untuk
dikembangkan petani dan bernilai ekonomis tinggi. Selain itu, prosesnya pun
mudah dan cepat. Bahkan dalam kurun waktu 10 hari sekali, bisa panen. Saat ini,
politisi Partai Gerindra ini telah melakukan uji coba pada lahan seluas 5
hektar di Kabupaten Trenggalek.
“Insya
Allah, dengan budidaya bunga kenanga ini para petani bisa mendapat keuntungan
yang memuaskan. Nanti saya akan jembatani petani untuk memasarkan hasil
penyulingan bunga kenanga ke perusahaan farmasi. Kita akan buat MoU yang
menguntungkan petani,” tutur Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Jatim ini, Minggu
(18/2/2018).
Politisi
senior yang akrab disapa Pak Tjip ini mengungkapkan, budidaya bunga kenanga
bisa memanfaatkan lahan di kawasan hutan milik Perhutani yang lahannya bisa
disewa oleh warga lewat Lembaga Hutan Masyarakat Desa (LHMD) yang nanti
hasilnya bisa dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Selain
itu, lanjut Soetjipto, dengan memberdayakan lahan hutan dengan tanaman kenanga
diharapkan para pemuda di desa tak perlu lagi pergi ke kota untuk menjadi buruh
pabrik. Sebab, potensi yang ada di desa cukup untuk hidup dan mengembangkan
usaha. Sebab, penyulingan bunga kenanga ini sangat dibutuhkan untuk bahan baku
parfum dan kosmetik. Pasarnya pun jelas, tinggal berproduksi saja.
“Para
pemuda tak perlu lagi pergi ke kota, mereka bisa mengembangkan lahan yang ada
di desa untuk budidaya bunga kenanga,” tandas Soetjipto.
Dalam
kesempatan reses, Soetjipto akan kembali menemui para petani di Trenggalek yang
belum lama ia berikan diklat untuk membasmi hama secara aman. Menurutnya, para
petani tak perlu lagi khawatir dengan serangan hama. Pasalnya, ia telah
mengembangkan pestisida alami berbahan organik untuk membasmi hama.
Pestisida
formula non kimiawi ciptaanya itu, selain efektif dan ramah tanaman juga murah
serta mudah memproduksinya. Hanya dengan modal Rp25.000 lewat hasil fermentasi,
petani bisa memiliki pestisida 1 liter yang cukup untuk membasmi hama ber
hektar-hektar.
“Saya
baru saja melakukan diklat kepada Gapoktan dan ormas di Trenggalek. Pada
kesempatan reses, saya akan kembali temui mereka untuk memberikan sertifikat
dan motivasi agar lebih produktif,” tandasnya.
COMMENTS