PARLEMEN JATIM-Potensi alam di Jawa Timur yang luar biasa mencuri perhatian wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Dengan dengan benta...
PARLEMEN
JATIM-Potensi alam di Jawa Timur yang luar biasa mencuri perhatian wisatawan,
baik lokal maupun mancanegara. Dengan dengan bentangan gunung dan bukit serta
pantai yang memanjang, Jawa Timur bak zamrud khatulistiwa yang indah untuk
dinikmati. Sayangnya, potensi itu belum dikelola menjadi industri wisata.
Kondisi
tersebut menjadi perhatian Chusainuddin, Anggota DPRD Jatim asal daerah
pemilihan Jatim VI yang terdiri dari Kabupaten dan Kota Blitar, Kabupaten dan
Kota Kediri serta Kabupaten Tulungagung. Politisi PKB ini mendorong pemerintah
pusat, provinsi maupun daerah agar mengembangkan ekonomi kreatif dan pariwisata
di daerah.
“Ekonomi
kreatif dan sektor wisata merupakan dua hal yang saling berpengaruh dan dapat
saling bersinergi jika dikelola dengan baik. Tentunya akan menghasilkan
pendapatan asli daerah (PAD) dan menumbuhkan ekonomi masyarakat,” tutur pria
yang akrab disapa Mas Udin tersebut, Jumat (16/2).
Menurut
anggota Komisi B yang membidangi perekonomian, di wilayah dapil VI rata-rata
memiliki keindahan alam yang luar biasa. Ia mencontohkan pantai Popoh dan
Lereng Bukit Marmer di Tulungagung. Kedua destinasi wisata itu merupakan obyek
wisata unggulan. Namun belum terkoneksi dan terkoordinir dengan baik.
Politisi
asli Tulungagung ini menilai, selama ini pariwisata di Jawa Timur baru sekedar
menjual keindahan alam dan budaya serta seni lokal. Karena itu, harus dimulai
merangsang masyarakat maupun seniman untuk membuat produk-produk inovatif khas
yang memberi nilai tambah dan daya saing tinggi.
“Produk
ini nantinya tidak sekedar menjadi souvenir yang bisa di jual kepada wisatawan.
Tapi lebih dari itu, akan menjadi ikon dari tempat wisata maupun daerah
tersebut. Tentunya perlu dukungan dari pemerintah setempat,” tandas Wakil
Sekretaris Fraksi PKB DPRD Jatim ini.
Ajudan
Menteri Tenaga Kerja era Muaimin Iskandar ini mengungkapkan, koneksitas antar
destinasi wisata juga perlu dibangun agar pengelolaannya lebi maksimal. Karena
itu, ia berharap dibangun kawasan wisata terpadu yang bisa menunjang seperti
Bromo, Tengger dan Semeru (BTS).
Bendahara
DPW PKB Jatim ini mengapresiasi inisiatif pemerintah pusat mengeluarkan Kepres
tentang kawasan wisata Bromo Tengger Semeru (BTS). Dengan begitu, waktu wisata
para wisatawan akan lebih panjang dan merata di tiga destinasi wisata yang
berdekatan tersebut. Ini tentunya akan mendatangkan keuntungan bagi pengelola
penginapan, hotel maupun rumah makan.
“Adanya
kawasan wisata sudah tepat, sudah saatnya pariwisata di Jatim dikelola secara
profesional dan terintegrasi. Hanya saja, masih ada kukurangan di sektor
infrastruktur yang belum maksimal. Saya berharap pemerintah dengan dana APBN
bisa membangun infrastruktur menuju kawasan wisata,” imbau Mas Udin.
COMMENTS