PARLEMEN JATIM-Tahun ini bisa dibilang sebagai tahun politik, mulai pilkada serentak tahun 2018 hingga tahapan pemilu pemilu 2019 sudah ...
PARLEMEN
JATIM-Tahun ini bisa dibilang sebagai tahun politik, mulai pilkada serentak
tahun 2018 hingga tahapan pemilu pemilu 2019 sudah berlangsung tahun ini.
Kondisi ini membuat para politisi tenggelam dalam aktifitas politik, termasuk
mereka yang saat ini duduk di kursi parlemen. Kenyataan tersebut menimbulkan
kekhawatiran kinerja wakil rakyat menurun karena terlibat dalam kontestasi
pilkada.
Sinyalemen
tersebut sontak dibantah oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Sri
Untari Bisowarno. Menurut Untari agenda kedewanan tetap berjalan seperti biasa,
baik itu di fraksi, komisi maupun penyerapan aspirasi masyarakat. Pasalnya, di
setiap fraksi termasuk Fraksi PDI Perjuangan tiap anggota sudah memiliki tugas
pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing. Dengan begitu, agenda
politik di luar kedinasan dewan tidak akan mengganggu kinerja dewan.
“Saya
kira tidak ada yang berubah tahun ini yang merupakan tahun politik dengan
tahun-tahun sebelumnya. Sebab kita di fraksi punya mekanisme yang sudah
berjalan sesuai tupoksi masing-masing anggota,” tegas Untari, Kamis (17/5).
Untari
yang juga adalah Sekretaris Tim Kampanye pasangan Gus Ipul-Mbak Puti dalam
Pilgub Jatim ini mengaku, secara pribadi dirinya tidak terganggu dengan
padatnya agenda kampanye pilgub Jatim. Terbukti dirinya masih bisa tetap aktif
di dewan, baik paripurna maupun rapat komisi. Bahkan kunjungan kerja ke luar
provinsi juga masih bisa ia ikuti.
Anggota
Komisi C DPRD Jatim ini mengakui, adakalanya agenda dewan dengan agenda politik
berbarengan. Dalam kondisi tersebut, solusinya ada agenda yang harus digeser.
Bisa agenda partai ataupun anggota dewan. Terpenting jangan sampai ada yang
dikorbankan.
“Kalau
agendanya berbarengan, kita harus geser salah satunya. Kalau agenda dewan yang
digeser pun harus atas sesuai mekanisme melalui rapat Badan Musyawarah (Bamus).
Intinya, kita ingin semuanya bisa berjalan dengan baik,” pungkas aktivis
koperasi wanita ini.
Sekedar
diketahui, tahapan pilkada serentak sudah berjalan sejak bulan Februari hingga
hari ini yang memasuki tahapan kampanye. Pilkada, baik tingkat Kabupaten/Kota
maupun Provinsi atau pilgub akan mencapai puncaknya saat pencoblosan suara
tanggal 27 Juni mendatang. Pasca pencoblosan pun masih ada tahapan penghitungan
suara dan penetapan pemenang. Tahapan pilkada akab bertambah panjang bila ada
sengketa pilkada. Diluar pilkada, proses penyusunan caleg juga sudah berjalan.
Tentunya tahapan itu juga diikuti anggota dewan yang kembali mencalonkan diri.
(day)
COMMENTS