PARLEMEN JATIM-Anggota MPR RI Muhammad Sarmuji berpendapat saat ini terjadi pergeseran kepedulian dan partisipasi masyarakat khususnya p...
PARLEMEN
JATIM-Anggota MPR RI Muhammad Sarmuji berpendapat saat ini terjadi pergeseran
kepedulian dan partisipasi masyarakat khususnya pemuda dalam memahami
nilai-nilai bangsa sebagaimana yang terkandung dalam empat pilar
bangsa. Yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Nilai-nilai Bhinneka
Tunggal Ika.
"Agar terwujud generasi muda yang sadar konstitusi perlu
penyebaran pemahaman yang utuh dan menyentuh tentang empat pilar kepada
generasi bangsa untuk sadar memahaminya, “ kata Sarmuji saat menggelar rapat
dengar pendapat bertema “Reaktualisasi nilai-nilai empat pilar kebangsaan untuk
generasi muda dalam mewujudkan cita-cita bangsa, di Balai Desa Kalidawir,
Tulungagung, Jatim, Jum’at (8/6/2018).
Politikus dari Fraksi Partai
Golkar itu meyakini melalui kegiatan sosialisasi yang menyeluruh diharapkan
seluruh generasi muda dapat secara sadar memahami nilai-nilai empat pilar
bangsa dan ketetapan MPR RI sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara serta penyelenggaraan ketatanegaraan.
“Dengan demikian terdapat
kesepahaman yang utuh untuk mendorong terwujudnya bangsa Indonesia yang
sejahtera, “ ujar wakil rakyat dapil Jatim VI itu.
Sarmuji menambahkan sosialisasi empat pilar haruslah rata menyentuh
semua elemen masyarakat Indonesia. “Jangan hanya mensosialisasikan di
lingkungan tertentu, namun di lingkungan masyarakat pun harus disosialisasikan
agar semua elemen masyarakat lebih cinta kepada tanah airnya sendiri, “
katanya.
Selain
itu lanjut Sarmuji, empat pilar kebangsaan dinilai sangat efektif guna
memberikan penjelasan dan pengetahuan kepada masyarakat desa tentang pentingnya
membangun karakter di tengah kemajemukan dalam bingkai Empat Pilar kebangsaan.
Pengamalan Pancasila sebagai
sumber nilai dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia. “Artinya,
seluruh tatanan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara menggunakan Pancasila
sebagai dasar moral atau norma dan tolok ukur baik buruknya sikap, perbuatan,
dan tingkah laku warga masyarakat bangsa Indonesia, “ ujarnya.
Sarmuji berharap peserta
sosialisasi tak hanya mampu menyerap semat tetapi juga menjadi kekuatan dan
kemauan bersama untuk mewujudkan gerakan bersama elemen bangsa untuk transformasi
sosial bangsa. “Sekaligus untuk menangkis sejumlah persoalan seperti
globalisasi, liberalisme, fundamentalisme, terorisme dan berbagai ancaman lain,
“ kata anggota Komisi VI DPR itu (red)
COMMENTS