PARLEMEN JATIM- Bangsa Indonesia saat ini memasuki era keterbukaan informasi yang luar biasa. Hampir tak ada lagi sekat untuk memperol...
PARLEMEN JATIM- Bangsa Indonesia saat
ini memasuki era keterbukaan informasi yang luar biasa. Hampir tak ada lagi
sekat untuk memperoleh informasi bagi masyarakat. Di era digital ini informasi
seperti ada dalam genggaman. Lewat sebuah gadget atau telepon genggam
masyarakat bisa mendapatkan informasi seluas-luasnya.
Fenomena tersebut mendapat perhatian
dari anggota MPR RI, Andreas Eddy Susetyo. Menurutnya, keterbukaan informasi
memiliki efek masuknya ajaran ideologi dari luar yang belum tentu cocok dengan
jati diri bangsa. Karena itu, pihaknya menilai perlu ada gerakan untuk memahami
dan membumikan Pancasila di Era Milenial.
“Keterbukaan informasi publik adalah
buah dari reformasi. Hal itu tentunya positif karena masyarakat bisa
mendapatkan informasi seluas-luasnya, sehingga miliki wawasan dan pengetahuan
keilmuan. Namun ada efek negatif, dengan masuknya ideologi maupun paham yang
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Karena itu, perlu memberikan
pemahaman dan membumikan Pancasila,” urai Andreas, saat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Desa Pujiharjo, Kecamatan
Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Rabu (18/7/2018).
Dihadapan sekitar 150 orang warga,
Andreas memberi perhatian khusus kepada generasi milenial. Pasalnya, generasi
milenial yang secara usia ini masuk kategori anak muda adalah generasi yang
akrab dengan gadget dan melek teknologi. Karena itu perlu diberi panduan menggunakan
media sosial yang positif kepada generasi muda
Dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang diselenggarakan Rumah Aspirasi Masyarakat Malang Raya, Andreas yang menjadi nara sumber mengungkapkan tantangan yang di hadapi oleh Pancasila
sebagai ideologi dari masa ke masa sangat berbeda, Era millennial yang ditandai
dengan era digital dan medsos sebagai ruang interaksi dan titik temu bagi
masyarakat harus dapat dimanfaatkan sebagai media untuk menyemai nilai-nilai Pancasila.
“Saya kira nilai-nilai luhur Pancasila
harus disebarluaskan lewat media sosial. Karena generasi muda kita akrab dengan
medsos. Dengan begitu mereka paham tentang Bhinneka Tunggal Ika, tolerasi,
keberagaman, kemanusiaan dan nilai-nilai luhur lainnya. Saya kira BPIP bisa
masuk lewat medsos,” pungkas pria asli Malang ini. (day)
COMMENTS