khofidah, pkb, dprd jatim
PARLEMEN JATIM-Komisi D Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur berharap Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk
terus berinovasi terhadap penanganan banjir dan penyediaan air di musim kemarau
tahun ini.
Anggota Komisi D DPRD Jatim, Khofidah
ditemui usai paripurna di DPRD Jatim, mengatakan dua inovasi tersebut ini harus
segera dilakukan mengingat ada alokasi program untuk operasi pemeliharaan dan
rehabilitasi jaringan irigasi sebesar 53 Miliyar 913 Juta Rupiah.
"Dengan anggaran tersebut
diharapkan ketersedian air pada musim kemarau tercukupi, khusus juga untuk
mengairi ladang persawahan,"ujar politisi PKB itu, Senin (20/8).
Lebih lanjut Khofidah mengungkapkan,
untuk penanganan banjir di Jatim ini pihak komisi D minta ada metode baru.
Antara lain ada model tutupan vegetatif di kawasan hulu dan muara sungai.
"Untuk metode tersebut pihaknya
minta Dinas SDA melakukan kerjasama lintas OPD terkait seperti Dinas kehutanan
dan DLH dengan menanamkan pohon yang bisa menyerap air," imbuh Khofidah.
Selain itu pihaknya juga menyampaikan,
apresiasi adanya peningkatan anggaran untuk bencana kekeringan yang ada di
Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Cipta Karya. Sebesar Rp55
Miliyar, pasalnya saat ini ada daerah rawan kekeringan. Diantaranya Madura,
Tapal Kuda, Pantura, sampai kawasan Mataraman.
"Kami juga meminta kepada Dinas
Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, agar segera memperluas
cakupan penyedian rumah untuk masyarakat berpenghasilan Rendah (MBR),"
tandasnya.
Untuk kondisi Jalan Nasional di Jatim,
pihak Komisi D minta Dinas PU Bina Marga Jatim untuk terus meningkatkan
koordinasi dengan Balai Besar Jalan Nasional VIII, untuk meningkatkan anggaran
tanggap perbaikan Jalan. Karena saat ini banyak jalan Nasional mulai
bergelombang, seperti di ruas Pantura, Gresik - Tuban, dan Bojonegoro. (day)
COMMENTS