PARLEMEN JATIM-Jawa Timur sebagai provinsi besar agraris memiliki potensi luar biasa dalam menghasilkan sejumlah komoditas pertanian mau...
PARLEMEN JATIM-Jawa Timur sebagai provinsi besar agraris
memiliki potensi luar biasa dalam menghasilkan sejumlah komoditas pertanian
maupun ternak. Karena itu, Jatim mendapat predikat lumbung pangan nasional.
Namun potensi itu tak selamanya berbanding lurus dengan
kesejahteraan petani. Seringkali petani merugi karena sulit menjual hasil
panen. Kalau pun Bulog mau membeli, tapi cenderung dengan harga yang murah.
Sehingga tak sesuai dengan tingginya biaya produksi. Hal yang sama juga dialami
para peternak, mereka seringkali terpaksa menjual ternak dengan harga murah
ketika membutuhkan uang. Terutama saat akan menyekolahkan anak.
Afwan Maksum, anggota Komisi B DPRD Jatim prihatin melihat kondisi tersebut. Dirinya menilai sudah saatnya ada terobosan dari Pemprov Jatim untuk mengatasi kondisi itu. Ia menilai sudah saatnya Jawa Timur memiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) khusus pangan.
"Kami mendorong terbentuknya BUMD Pangan. Ini penting untuk menjamin rantai distribusi pangan. Sehingga petani tidak bingung lagi menjual hasil panen mereka. Kami berharap gubernur terpilih bisa merealisasikan hal ini," tutur Afwan, Selasa (4/9).
Afwan Maksum, anggota Komisi B DPRD Jatim prihatin melihat kondisi tersebut. Dirinya menilai sudah saatnya ada terobosan dari Pemprov Jatim untuk mengatasi kondisi itu. Ia menilai sudah saatnya Jawa Timur memiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) khusus pangan.
"Kami mendorong terbentuknya BUMD Pangan. Ini penting untuk menjamin rantai distribusi pangan. Sehingga petani tidak bingung lagi menjual hasil panen mereka. Kami berharap gubernur terpilih bisa merealisasikan hal ini," tutur Afwan, Selasa (4/9).
Anggota Dewan asal daerah pemilihan Tuban dan Bojonegoro ini
mengungkapkan, BUMD Pangan bisa menjadi solusi menstabilkan harga pangan saat
panen raya. Tentunya dengan menjalin kemitraan dengan petani untuk memenuhi
kebutuhan pangan tidak hanya di Jatim tapi juga provinsi di luar Jatim, bahkan
untuk konsumsi ekspor.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini melanjutkan, dengan adanya
BUMD Pangan maka pertanian di Jawa Timur akan terintegrasi mulai hulu hingga
hilir. BUMD Pangan bisa terlibat mulai penyediaan lahan pertanian hingga pada
pengemasan produk pangan secara higienis. Demikian pula, dengan ternak. BUMD
Pangan bisa terlibat dalam pembibitan hingga penggemukan ternak seperti sapi.
"BUMD Pangan ini fungsinya bisa seperti Bulog. Hasil
pangan dari petani bisa dibeli untuk kemudian dikemas secara higienis dan tahan
lama. Demikian pula dengan sapi, dengan teknologi tinggi dagingnya bisa
dibekukan sehingga bernilai ekonomis tinggi," imbuh alumni Universitas
Trisakti (Usakti) Jakarta ini. (day)
COMMENTS