PARLEMEN JATIM-Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) melantik Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW-DMI) Provinsi Jatim Periode 2019-2...
PARLEMEN JATIM-Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) melantik Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW-DMI) Provinsi Jatim Periode 2019-2024 di Gedung Islamic Center Surabaya, Kamis (3/10). PW DMI Jatim diketuai oleh HM. Roziqi, Ketua Tim Kampanye Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2018 lalu.
Turut mendampingi pelantikan tersebut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Wudianto, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, serta Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak.
Jusuf Kalla yang juga adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia itu mengajak masyarakat untuk ikut memakmurkan masjid di seluruh nusantara. Hal ini sejalan dengan perjalanan awal Islam di masa Rasulullah Muhammad SAW dan sahabatnya. Menurutnya, kebangkitan ekonomi umat bisa berjalan dengan baik, karena bukan hanya memakmurkan masjid saja, tapi melalui masjid juga bisa dioptimalkan.
“Jadi bagaimana masjid bisa memakmurkan jama’ahnya, itulah yang menjadi masalah dan ini perlu kita pikirkan bersama, karena ada daerah yang masjidnya luar biasa, tapi ekonomi masyarakatnya kurang,” ujar pejabat berdarah Bugis tersebut.
JK menjelaskan, memakmurkan masjid bisa dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya acara keagamaan dan diskusi-diskusi lain seperti perekonomian berbasis syari’ah. Dengan demikian, Masjid bisa memiliki nilai ekonomi bagi umat.
"Sebagai contoh apabila masjid bekerjasama dengan Bank Syariah, tentu akan memberikan nilai lebih bagi umat. Pengelola masjid juga bisa menyelenggarakan pelatihan dengan Dinas Perindustrian dalam mengelola usaha,” lanjutnya.
Selain itu, peningkatan peran dan fungsi masjid bagi kemakmuran masyarakat juga dinilai penting. Hal ini mengingat, masjid merupakan tempat yang selalu didatangi masyarakat. Dalam upaya memakmurkan umat, menurut Wapres JK, peran masjid dapat lebih ditingkatkan dengan memberikan layanan pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial lainnya di samping sebagai tempat beribadah.
"Kita memakmurkan masjid dan masjid memakmurkan masyarakatnya. Jangan sepihak. Jangan kita pikir kita hanya harus memakmurkan masjid, membangun masjid, memakmurkan masjid. Masjid juga perlu memakmurkan masyarakat," pungkas Mustasyar PBNU itu. (day)
Turut mendampingi pelantikan tersebut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Wudianto, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, serta Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak.
Jusuf Kalla yang juga adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia itu mengajak masyarakat untuk ikut memakmurkan masjid di seluruh nusantara. Hal ini sejalan dengan perjalanan awal Islam di masa Rasulullah Muhammad SAW dan sahabatnya. Menurutnya, kebangkitan ekonomi umat bisa berjalan dengan baik, karena bukan hanya memakmurkan masjid saja, tapi melalui masjid juga bisa dioptimalkan.
“Jadi bagaimana masjid bisa memakmurkan jama’ahnya, itulah yang menjadi masalah dan ini perlu kita pikirkan bersama, karena ada daerah yang masjidnya luar biasa, tapi ekonomi masyarakatnya kurang,” ujar pejabat berdarah Bugis tersebut.
JK menjelaskan, memakmurkan masjid bisa dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya acara keagamaan dan diskusi-diskusi lain seperti perekonomian berbasis syari’ah. Dengan demikian, Masjid bisa memiliki nilai ekonomi bagi umat.
"Sebagai contoh apabila masjid bekerjasama dengan Bank Syariah, tentu akan memberikan nilai lebih bagi umat. Pengelola masjid juga bisa menyelenggarakan pelatihan dengan Dinas Perindustrian dalam mengelola usaha,” lanjutnya.
Selain itu, peningkatan peran dan fungsi masjid bagi kemakmuran masyarakat juga dinilai penting. Hal ini mengingat, masjid merupakan tempat yang selalu didatangi masyarakat. Dalam upaya memakmurkan umat, menurut Wapres JK, peran masjid dapat lebih ditingkatkan dengan memberikan layanan pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial lainnya di samping sebagai tempat beribadah.
"Kita memakmurkan masjid dan masjid memakmurkan masyarakatnya. Jangan sepihak. Jangan kita pikir kita hanya harus memakmurkan masjid, membangun masjid, memakmurkan masjid. Masjid juga perlu memakmurkan masyarakat," pungkas Mustasyar PBNU itu. (day)
COMMENTS