PARLEMEN JATIM - Pilwali Surabaya menjadi magnet dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung pada tahun 2020. Terbukti ramainy...
PARLEMEN JATIM - Pilwali Surabaya menjadi magnet dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung pada tahun 2020. Terbukti ramainya bursa kandidat calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya. Baik yang melamar lewat partai politik, maupun maju lewat jalur independen (perseorangan).
Terbaru, juru bicara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019 Gamal Albinsaid atau biasa disapa Dokter Gamal mendeklarasikan diri untuk maju dalam Pilwali Surabaya 2020.
Gamal mengungkapkan, majunya dia dalam Pilwali Surabaya 2020 karena mendapatkan dorongan dari berbagai elemen masyarakat di Surabaya.
"Banyak masyarakat, relawan, dan bahkan ustadz yang meminta saya maju Pilwali Surabaya 2020. Jadi tidak ada kepentingan pribadi," terang Gamal di sebuah warung kopi di kawasan Kaliasin, Minggu (1/12).
Salah satu yang akan menjadi fokus Gamal kedepan adalah terkait lapangan pekerjaan yang masih minim terutama untuk kalangan milenial.
"Tentunya yang pertama adalah lapangan kerja. Dan itu bahkan sudah mulai saya kerjakan," jelas pria berusia 30 tahun ini.
Sesuai survei yang dilakukan Social Science Citation Index (SSCI) dan Indobarometer, dikatakan Gamal, 25,5 persen anak muda mengeluhkan minimnya lapangan pekerjaan. Dengan begitu, ia sudah memulai solusi itu dengan membuat pelatihan kerja.
"Konsep sudah kami gagas mengembangkan sebuah center membantu anak muda untuk dilatih. Membantu anak muda yang langsung dihubungkan ke perusahaan. Masalah anak muda sama, tidak punya modal. Saya berikan pinjaman ke mereka tanpa ada bunga sedikitpun. Ini akan menjadi program utama saya," ucapnya.
Disinggung terkait latar belakangnya yang kelahiran Malang, dokter lulusan Universitas Brawijaya ini mempunyai jawaban tersendiri. Dokter Gamal menjelaskan, setiap orang tidak bisa memilih dilahirkan di mana, termasuk dirinya.
Sementara, Surabaya dan Malang cukup terkenal dengan rivalitas yang mengakar di sektor olahraga sepak bola hingga ke suporter masing-masing. Hingga diakui hal itu pun berimbas pada dirinya. Namun Gamal yakin, secara umum masyarakat Surabaya yang dikenal terbuka dan toleran bisa menerima keberadaannya.
"Meskipun lahir di Malang, saya besar di tiga kota. Jakarta, Surabaya, dan Malang. 3 kota ini pula memiliki kesan mendalam bagi saya. Khusus Surabaya, bahkan saya menikah dengan istri saya di kota ini," pungkas Gamal. (day)
Terbaru, juru bicara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019 Gamal Albinsaid atau biasa disapa Dokter Gamal mendeklarasikan diri untuk maju dalam Pilwali Surabaya 2020.
Gamal mengungkapkan, majunya dia dalam Pilwali Surabaya 2020 karena mendapatkan dorongan dari berbagai elemen masyarakat di Surabaya.
"Banyak masyarakat, relawan, dan bahkan ustadz yang meminta saya maju Pilwali Surabaya 2020. Jadi tidak ada kepentingan pribadi," terang Gamal di sebuah warung kopi di kawasan Kaliasin, Minggu (1/12).
Salah satu yang akan menjadi fokus Gamal kedepan adalah terkait lapangan pekerjaan yang masih minim terutama untuk kalangan milenial.
"Tentunya yang pertama adalah lapangan kerja. Dan itu bahkan sudah mulai saya kerjakan," jelas pria berusia 30 tahun ini.
Sesuai survei yang dilakukan Social Science Citation Index (SSCI) dan Indobarometer, dikatakan Gamal, 25,5 persen anak muda mengeluhkan minimnya lapangan pekerjaan. Dengan begitu, ia sudah memulai solusi itu dengan membuat pelatihan kerja.
"Konsep sudah kami gagas mengembangkan sebuah center membantu anak muda untuk dilatih. Membantu anak muda yang langsung dihubungkan ke perusahaan. Masalah anak muda sama, tidak punya modal. Saya berikan pinjaman ke mereka tanpa ada bunga sedikitpun. Ini akan menjadi program utama saya," ucapnya.
Disinggung terkait latar belakangnya yang kelahiran Malang, dokter lulusan Universitas Brawijaya ini mempunyai jawaban tersendiri. Dokter Gamal menjelaskan, setiap orang tidak bisa memilih dilahirkan di mana, termasuk dirinya.
Sementara, Surabaya dan Malang cukup terkenal dengan rivalitas yang mengakar di sektor olahraga sepak bola hingga ke suporter masing-masing. Hingga diakui hal itu pun berimbas pada dirinya. Namun Gamal yakin, secara umum masyarakat Surabaya yang dikenal terbuka dan toleran bisa menerima keberadaannya.
"Meskipun lahir di Malang, saya besar di tiga kota. Jakarta, Surabaya, dan Malang. 3 kota ini pula memiliki kesan mendalam bagi saya. Khusus Surabaya, bahkan saya menikah dengan istri saya di kota ini," pungkas Gamal. (day)
COMMENTS