PARLEMEN JATIM-Bagi bangsa Indonesia Pancasila bukan sekedar simbol tapi ideologi bangsa Indonesia. Sebagai sebuah ideologi bangsa, Panc...
Pernyataan itu disampaikan anggota MPR RI, Andreas Eddy Susetyo pada acara sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Perum D/Ric Garden Blok D9 Jl.KH. Malik Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang, Senin (10/2/2020).
Acara yang diselenggarakan oleh elemen Aspirasi Masyarakat Malang Raya (ASMMARA) ini, dihadiri seratus lima puluh warga kota Malang.
"Pancasila adala ideologi bangsa yang berasal dari nilai-nilai luhur dari para lelehur bangsa. Karena itu, Pancasila juga adalah simbol sekaligus identitas bangsa," tutur Andreas Eddy.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini menilai, munculnya kekerasan antar agama menandakan bahwa tidak dipahaminya peran penting nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab, pada dasarnya Pancasila memiliki keharmonisan hubungan antara manusia dan Tuhan dan antara manusia dengan manusia.
Andreas menambahkan, hubungan vertikal dengan tuhan harus melahirkan keharmonisan hubungan horizontal dengan manusia. karena pada hakikatnya, semua agama menjunjung tinggi harkat hidup manusia atau nilai kemanusiaan.
"Pancasila mengandung semangat kekeluargaan dalam kebersamaan, sehingga munculah semangat gotong royong. Semangat inilah yang menyatukan persepsi tentang persatuan dan kesatuan dengan mengutamakan musyawarah untuk mufakat," ujar politisi kelahiran Malang ini.
Politisi PDI Perjungan ini mengungkapkan, sebagai ideologi negara, tentu saja pancasila juga memiliki fungsi. Diantaranya adalah, pancasila berperan sebagai sarana pemersatu masyarakat dan juga bertindak sebagai pemelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain itu, Pancasila sebagai Ideologi bangsa juga berfungsi untuk mengarahkan dan menjadi motivasi bangsa untuk mencapai cita-citanya, karena pancasila merupakan identitas bangsa. Pancasila juga berperan untuk memelihara dan mengembangkan identitas tersebut dan sebagai ideologi negara juga berfungsi sebagai kontrol sosial.
"Pancasila juga menjadi tolak ukur, sejauh mana negara kita telah menggapai cita-citanya," pungkas Andreas. (red)
COMMENTS