PARLEMEN JATIM-Bulan September mendatang Surabaya bakal menggelar pemilihan langsung walikota dan wakil walikota. Kandidat calon walikota ...
PARLEMEN JATIM-Bulan September mendatang Surabaya bakal menggelar pemilihan langsung walikota dan wakil walikota. Kandidat calon walikota sudah bermunculan dan mulai mengerucut ke beberapa figur. Sementara kandidat calon wakil walikota masih cair.
ASTI (Akurasi Survey Terukur Indonesia) telah merilis hasil survey-nya di Surabaya, 19 Maret 2020. Survey dilakukan pada 9-15 Maret dengan melakukan simulasi beberapa pasangan calon.
Dalam rilisnya manager ASTI Baihaqi Siraj memaparkan bahwa angka elektabilitas masing-masing pasangan masih fluktuatif.
Dalam simulasi 4 pasangan calon dengan tiga model, pada model kesatu Machfud Arifin - Lia Istifhama 17,78 persen, Eri Cahyadi - Armuji 15,56 persen, Zahrul Azhar Asaad - Reni Astutik 6,67 persen, Yasin-Gunawan 2,22 persen
Di model kedua Wisnu Sakti Buana - Lia Istifhama 17,5 persen, Machfud Arifin - Zahrul Azhar Asaad 12,5 persen, Eri Cahyadi - Dyah Katarina 7,5 persen, Yasin - Gunawan 2,5 persen.
Di model ketiga Machfud Arifin - Azrul Ananda 15,91 persen, Eri Cahyadi - Lia istifhama 13,64 persen, Wisnu Sakti Buana - Dyah Katarina 9,09 persen.
Sementara dalam simulasi 3 pasangan calon model kesatu Machfud Arifin - Lia Istifhama 18,92 persen, Eri Cahyadi - Armuji 16,22 persen, Yasin - Gunawan 2,7 persen.
Di model kedua Wisnu Sakti Buana - Lia Istifhama 19,44 persen, Machfud Arifin - Zahrul Azhar Asaad 16,67 persen, Yasin - Gunawan 2,78 persen.
Di model ketiga Machfud Arifin - Azrul Ananda 15,69 persen, Eri Cahyadi - Lia Istifhama 13,73 persen, Yasin - Gunawan 3,92 persen.
Baihaqi menjelaskan, angka-angka tersebut menunjukkan bahwa masyarakat belum memantapkan pilihan pada pasangan calon.
"Dalam simulasi-simulasi itu responden yang menjawab tidak tahu berada di kisaran 60-62 persen. Artinya ada 60 persen pemilih yang belum menentukan pilihan. Sementara ketika ditanya apakah akan mencoblos pada Pilkada Surabya nanti, 80,65 persen responden menjawab iya," paparnya, Jumat (20/3).
Sementara Didi Rosadi sebagai perwakilan dari media yang menjadi panelis saat rilis hasil survey mengatakan rentangan angka elektabilitas masing-masing kandidat calon sangat tipis.
"Kalau melihat hasil survey ini maka perlu kehati-hatian masing-masing kandidat calon walikota dalam memilih calon wakil walikota," katanya. (day)
ASTI (Akurasi Survey Terukur Indonesia) telah merilis hasil survey-nya di Surabaya, 19 Maret 2020. Survey dilakukan pada 9-15 Maret dengan melakukan simulasi beberapa pasangan calon.
Dalam rilisnya manager ASTI Baihaqi Siraj memaparkan bahwa angka elektabilitas masing-masing pasangan masih fluktuatif.
Dalam simulasi 4 pasangan calon dengan tiga model, pada model kesatu Machfud Arifin - Lia Istifhama 17,78 persen, Eri Cahyadi - Armuji 15,56 persen, Zahrul Azhar Asaad - Reni Astutik 6,67 persen, Yasin-Gunawan 2,22 persen
Di model kedua Wisnu Sakti Buana - Lia Istifhama 17,5 persen, Machfud Arifin - Zahrul Azhar Asaad 12,5 persen, Eri Cahyadi - Dyah Katarina 7,5 persen, Yasin - Gunawan 2,5 persen.
Di model ketiga Machfud Arifin - Azrul Ananda 15,91 persen, Eri Cahyadi - Lia istifhama 13,64 persen, Wisnu Sakti Buana - Dyah Katarina 9,09 persen.
Sementara dalam simulasi 3 pasangan calon model kesatu Machfud Arifin - Lia Istifhama 18,92 persen, Eri Cahyadi - Armuji 16,22 persen, Yasin - Gunawan 2,7 persen.
Di model kedua Wisnu Sakti Buana - Lia Istifhama 19,44 persen, Machfud Arifin - Zahrul Azhar Asaad 16,67 persen, Yasin - Gunawan 2,78 persen.
Di model ketiga Machfud Arifin - Azrul Ananda 15,69 persen, Eri Cahyadi - Lia Istifhama 13,73 persen, Yasin - Gunawan 3,92 persen.
Baihaqi menjelaskan, angka-angka tersebut menunjukkan bahwa masyarakat belum memantapkan pilihan pada pasangan calon.
"Dalam simulasi-simulasi itu responden yang menjawab tidak tahu berada di kisaran 60-62 persen. Artinya ada 60 persen pemilih yang belum menentukan pilihan. Sementara ketika ditanya apakah akan mencoblos pada Pilkada Surabya nanti, 80,65 persen responden menjawab iya," paparnya, Jumat (20/3).
Sementara Didi Rosadi sebagai perwakilan dari media yang menjadi panelis saat rilis hasil survey mengatakan rentangan angka elektabilitas masing-masing kandidat calon sangat tipis.
"Kalau melihat hasil survey ini maka perlu kehati-hatian masing-masing kandidat calon walikota dalam memilih calon wakil walikota," katanya. (day)
COMMENTS