Di era pandemi Covid-19 masyarakat diminta untuk mengikuti protokol kesehatan (protkes). Hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai Covid...
Di era pandemi Covid-19 masyarakat diminta untuk mengikuti protokol kesehatan (protkes). Hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai Covid-19 sekaligus mencegah penularan.
Protokol kesehatan menjadi sesuatu yang tak terelakan. Terlebih di era New Normal seperti saat ini. Sejatinya protokol kesehatan bukan sesuatu yang baru. Karena itu tak berat untuk dijalankan.
Bahkan bagi umat Islam, protokol kesehatan itu sesuai dengan syariat Islam. Hal itu merujuk hadist yang berbunyi An Nadhafatu Minal Iman, yang artinya kebersihan sebagian dari iman.
Menjaga kebersihan adalah kunci terhindar dari penularan Covid-19. Baik itu menjaga kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan.
Tradisi menjaga kesehatan juga udah dilakukan para orangtua dan leluhur kita sejak dulu. Karena itu di depan rumah selalu disediakan gentong besar untuk cuci tangan atau membasuh muka. Namun kebiasaan itu mulai terkikis oleh zaman. Hanya di pedesaan masih bisa kita temukan.
Kalau sekarang mungkin bentuknya menjadi wastafel portabel. Tapi fungsinya tetap sama untuk membersihkan diri.
Masyarakat harus bisa mematuhi protokol kesehatan, tidak hanya di masa pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB. Atau pun di saat pemberlakuan New Normal seperti saat ini.
Protokol kesehatan terus diterapkan selamanya oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan ia berharap protokol kesehatan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.
Jadi orang terbiasa cuci tangan dengan sabun cair dan membawa hand sanitizer ke manapun, serta memakai masker saat keluar rumah. Ini bagian dari ikhtiar menjaga keselamatan diri sekaligus keselamatan orang lain. (*)
* H. Chusainuddin, S. Sos, M.Si,
** Wakil Sekretaris F-PKB DPRD Jatim
*** Anggota DPRD Jatim Dapil Kediri Raya
Protokol kesehatan menjadi sesuatu yang tak terelakan. Terlebih di era New Normal seperti saat ini. Sejatinya protokol kesehatan bukan sesuatu yang baru. Karena itu tak berat untuk dijalankan.
Bahkan bagi umat Islam, protokol kesehatan itu sesuai dengan syariat Islam. Hal itu merujuk hadist yang berbunyi An Nadhafatu Minal Iman, yang artinya kebersihan sebagian dari iman.
Menjaga kebersihan adalah kunci terhindar dari penularan Covid-19. Baik itu menjaga kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan.
Tradisi menjaga kesehatan juga udah dilakukan para orangtua dan leluhur kita sejak dulu. Karena itu di depan rumah selalu disediakan gentong besar untuk cuci tangan atau membasuh muka. Namun kebiasaan itu mulai terkikis oleh zaman. Hanya di pedesaan masih bisa kita temukan.
Kalau sekarang mungkin bentuknya menjadi wastafel portabel. Tapi fungsinya tetap sama untuk membersihkan diri.
Masyarakat harus bisa mematuhi protokol kesehatan, tidak hanya di masa pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB. Atau pun di saat pemberlakuan New Normal seperti saat ini.
Protokol kesehatan terus diterapkan selamanya oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan ia berharap protokol kesehatan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.
Jadi orang terbiasa cuci tangan dengan sabun cair dan membawa hand sanitizer ke manapun, serta memakai masker saat keluar rumah. Ini bagian dari ikhtiar menjaga keselamatan diri sekaligus keselamatan orang lain. (*)
* H. Chusainuddin, S. Sos, M.Si,
** Wakil Sekretaris F-PKB DPRD Jatim
*** Anggota DPRD Jatim Dapil Kediri Raya
COMMENTS