Parlemen Jatim-Demi memutus penularan Covid-19, kampanye gerakan bermasker di media sosial pun digalakkan. Ada yang menggunakan tagline &...
Parlemen Jatim-Demi memutus penularan Covid-19, kampanye gerakan bermasker di media sosial pun digalakkan. Ada yang menggunakan tagline "Saya Warga Jatim, Pakai Masker" atau "Saya NU, Saya Pakai Masker", ada pula "Kami Muslimat NU, Kami Tertib Pakai Masker".
Tokoh publik seperti Gubernur Khofifah Indar Parawansa hingga Rais Aam PBNU, KH. Miftachul Achyar juga ikut mengkampanyekan gerakan bermasker tersebut.
"Kami di Muslimat NU sejak awal sudah mempelopori kampanye gerakan bermasker. Tak hanya wajib masker, tapi juga melaksanakan protokol kesehatan seperti wajib cuci tangan dan jaga jarak," terang Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Pasuruan, Aida Fitriati, Minggu (19/7/2020).
Anggota Komisi E DPRD Jatim ini mengungkapkan, dengan mengenakan masker bisa memutus penularan Covid-19, paling tidak meminimialisir potensi terpapar Covid-19. Karena itu, sejak awal pihaknya sudah mengkampanyekan wajib masker disetiap kegiatan Muslimat NU.
Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim ini mengaku terus melakukan sosialisasi bermasker, baik dikalangan Muslimat NU maupun masyarakat umum. Langkah itu diikuti dengan pembagian masker dan hand sanitizer kepada masyarakat
"Setiap kegiatan Muslimat NU selalu mematuhi protokol kesehatan, bahkan sejak kegiatan Ngaos Ramadan. Saya rasa memberi contoh patuh pada protokol kesehatan adalah bentuk dari edukasi terbaik kepada masyarakat," imbuh cucu pendiri NU, KH. Wahab Chasbullah ini.
Ning Fitri menjelaskan ibu-ibu kader Muslimat NU juga diminta mensosialisasikan kesadaran bermasker di lingkungan keluarga dan tempat tinggalnya masing-masing. Mereka ini menjadi ujung tombak sosialisasi yang efektif.
"Ibu-ibu Muslimat NU itu mayoritas kader penggerak di lingkungan masing-masing. Mereka ini sesungguhnya ujung tombak dalam mesosialisasikan protokol kesehatan," pungkas politisi PKB kelahiran Jakarta tersebut. (day)
Tokoh publik seperti Gubernur Khofifah Indar Parawansa hingga Rais Aam PBNU, KH. Miftachul Achyar juga ikut mengkampanyekan gerakan bermasker tersebut.
"Kami di Muslimat NU sejak awal sudah mempelopori kampanye gerakan bermasker. Tak hanya wajib masker, tapi juga melaksanakan protokol kesehatan seperti wajib cuci tangan dan jaga jarak," terang Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Pasuruan, Aida Fitriati, Minggu (19/7/2020).
Anggota Komisi E DPRD Jatim ini mengungkapkan, dengan mengenakan masker bisa memutus penularan Covid-19, paling tidak meminimialisir potensi terpapar Covid-19. Karena itu, sejak awal pihaknya sudah mengkampanyekan wajib masker disetiap kegiatan Muslimat NU.
Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim ini mengaku terus melakukan sosialisasi bermasker, baik dikalangan Muslimat NU maupun masyarakat umum. Langkah itu diikuti dengan pembagian masker dan hand sanitizer kepada masyarakat
"Setiap kegiatan Muslimat NU selalu mematuhi protokol kesehatan, bahkan sejak kegiatan Ngaos Ramadan. Saya rasa memberi contoh patuh pada protokol kesehatan adalah bentuk dari edukasi terbaik kepada masyarakat," imbuh cucu pendiri NU, KH. Wahab Chasbullah ini.
Ning Fitri menjelaskan ibu-ibu kader Muslimat NU juga diminta mensosialisasikan kesadaran bermasker di lingkungan keluarga dan tempat tinggalnya masing-masing. Mereka ini menjadi ujung tombak sosialisasi yang efektif.
"Ibu-ibu Muslimat NU itu mayoritas kader penggerak di lingkungan masing-masing. Mereka ini sesungguhnya ujung tombak dalam mesosialisasikan protokol kesehatan," pungkas politisi PKB kelahiran Jakarta tersebut. (day)
COMMENTS