Pandemi Covid-19 yang melanda semua negara menyisakan pahit dan masalah yang belum terselesaikan, terutama di sektor pariwisata. Maka Peme...
Pandemi Covid-19 yang melanda semua negara menyisakan pahit dan masalah yang belum terselesaikan, terutama di sektor pariwisata. Maka Pemerintah Provinsi Jawa Timur harus segera melakukan recovery untuk kembali menumbuhkan geliat ekonomi di sektor tersebut. Apalagi pemerintah juga yelah mencanangkan new normal.
Ini merupakan PR (pekerjaan rumah) besar bagi kita semua sebagai pemangku kebijkan. Kita melihat begitu besarnya animo masyarakat yang berbondong-bondong mendatangi tempat pariwisata setelah tiga hingga empat bulan ini masyarakat hanya berada di rumah alias stay and work at home.
Sektor pariwisata jelas mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD) di luar non-migas yang tentunya harus kita dorong untuk segera bangkit. Juga pemerintah agar segera menggelontorkan insentif yang telah dijanjikan.
Kita tahu bahwa Efek Doppler (Doppler Effect) dari kebangkitan perekonomian sektor pariwisata cukup besar bagi pemulihan ekonomi kerakyatan.
Dorongan itu tidak cukup oleh para pemangku kebijakan saja. Tapi juga dukungan swasta dan para pelaku sektor pariwisara itu sendiri. Tentu dengan bangkitnya sektor ini juga akan membangkitkan sektor-sektor turunannya, seperti kerajinan, UMKM, restoran, perhotelan, even organiser (EO) dan banyak lagi lainnya.
Presiden Jokowi, juga sudah menyatakan akan ada perubahan tren pariwisata kini. Perubahan tersebut seperti akan lebih banyak masyarakat yang minat untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang sepi. Pandemi Covid-19 akan membuka sebuah perubahan tentang tren pariwisata di dunia. Di mana isu health, higienis, serta safety, security akan jadi pertimbangan utama bagi wisatawan yang ingin melancong.
Kita pun harus terus menerus mensosialisasikan atau mempromosikan tempat-tempat pariwisata favorit, agar bisa bersaing dan dikenal oleh dunia luar. Ayo semangat utk Indonesia Bangkit..!!!
*Chusainuddin, S. Sos, MM
**Anggota FPKB DPRD Jatim
Ini merupakan PR (pekerjaan rumah) besar bagi kita semua sebagai pemangku kebijkan. Kita melihat begitu besarnya animo masyarakat yang berbondong-bondong mendatangi tempat pariwisata setelah tiga hingga empat bulan ini masyarakat hanya berada di rumah alias stay and work at home.
Sektor pariwisata jelas mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD) di luar non-migas yang tentunya harus kita dorong untuk segera bangkit. Juga pemerintah agar segera menggelontorkan insentif yang telah dijanjikan.
Kita tahu bahwa Efek Doppler (Doppler Effect) dari kebangkitan perekonomian sektor pariwisata cukup besar bagi pemulihan ekonomi kerakyatan.
Dorongan itu tidak cukup oleh para pemangku kebijakan saja. Tapi juga dukungan swasta dan para pelaku sektor pariwisara itu sendiri. Tentu dengan bangkitnya sektor ini juga akan membangkitkan sektor-sektor turunannya, seperti kerajinan, UMKM, restoran, perhotelan, even organiser (EO) dan banyak lagi lainnya.
Presiden Jokowi, juga sudah menyatakan akan ada perubahan tren pariwisata kini. Perubahan tersebut seperti akan lebih banyak masyarakat yang minat untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang sepi. Pandemi Covid-19 akan membuka sebuah perubahan tentang tren pariwisata di dunia. Di mana isu health, higienis, serta safety, security akan jadi pertimbangan utama bagi wisatawan yang ingin melancong.
Kita pun harus terus menerus mensosialisasikan atau mempromosikan tempat-tempat pariwisata favorit, agar bisa bersaing dan dikenal oleh dunia luar. Ayo semangat utk Indonesia Bangkit..!!!
*Chusainuddin, S. Sos, MM
**Anggota FPKB DPRD Jatim
COMMENTS