Parlemen Jatim-Pengusaha dan Investor menjadi ujung tombak pembangunan Kota Surabaya. Salah satu bukti diantaranya adalah pembangunan Underp...
Parlemen Jatim-Pengusaha dan Investor menjadi ujung tombak pembangunan Kota Surabaya. Salah satu bukti diantaranya adalah pembangunan Underpass Bundaran Satelit Jalan Mayjend Sungkono menjadi salah satu bukti kolaborasi antara pengusaha Real Estate Indonesia (REI) bersama Pemerintah Kota Surabaya untuk membangun Kota Pahlawan menjadi lebih maju.
Hal itu disampaikan oleh Soesilo Efendy, Ketua DPD REI Jatim dalam acara Dialog Masa Depan Kota Surabaya Bangkit Dari Pandemi, di Golf Graha Famili & Country Club, Kamis (17/9/2020).
Di masa pandemi seperti sekarang ini, sambung Soesilo, banyak upaya harus dilakukan untuk dapat mengerek perekonomian Surabaya menjadi pulih. Sebagai seorang pengusaha, Soesilo mengakui jika banyak tantangan yang harus dihadapi oleh pihaknya. Diantaranya, kendala bagi para pengembang adalah perizinan yang tak mudah.
Selain itu, Soesilo juga menyebut Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang nilainya cukup tinggi dimasa pandemi seperti sekarang ini. Perlu diketahui, tarif bea perolehan hak atas tanah dan bangunan ditetapkan sebesar 5 persen.
"Jelas hal ini juga merupakan tantangan bagi kami selaku pengusaha. Seperti yang kita ketahui, dimasa pandemi seperti sekarang banyak bisnis yang terhalang. Kami berharap, angkanya bisa turun hingga 2 sampai 3 persen," tegasnya menambahkan.
Untuk membangun Surabaya supaya lebih maju dan keren lagi, Soesilo mengatakan jika pihaknya senantiasa berkomitmen dengan pemerintah Kota Surabaya. Dengan dana bergurau, Soesilo mengatakan jika dia dan pihaknya siap untuk berkolaborasi dalam pembangunan Underpass yang lain jika Kota Surabaya membutuhkannya.
"Harapan REI untuk kemajuan Kota Surabaya, salah satunya transportasi masal yang dapat mengurai kemacetan. Jika Pemerintah Kota Surabaya ingin membangun jalan underpass yang lain, kami siap," ujarnya lantas tersenyum.
Dalam kesempatan yang sama, Eri Cahyadi, Calon Wali Kota Surabaya yang hadir dalam acara tersebut menjelaskan, jika ia terus berkomitmen agar Kota Surabaya merupakan kota yang ramah Investasi. Menurut dia, pengusaha dan Pemerintah adalah partner yang saling membantu satu sama lain. Kota Surabaya menjadi bertambah maju lagi
Saat ini, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya lebih dari Rp 10 triliun. Prestasi ini, sambung Eri, tidak hanya prestasi Pemerintah Kota Surabaya saja, prestasi ini dicapai berkat bantuan dari para pengusaha dan investor.
"PAD Kota Surabaya menjadi banyak dan kota ini menjadi besar karena para pengusaha taat bayar pajak, njenengan buka usaha di Surabaya dan lain sebagainya. Untuk itu, saya sangat berterimakasih kepada para panjenengan semua," ucapnya.
Jika investasi para pelaku usaha sekalian di Surabaya menyentuh masyarakat dan rakyat Surabaya, jika ada permasalahan Eri berkomitmen untuk membantu para pengusaha dan para investor.
"Selama di Badan Perencanaan Dan Pembangunan Kota (Bapekko) dulu, saya sudah sering mengalami hal seperti itu. Kedepan, kami terus berkomitmen kepada para pengusaha dan investor
Menurut Eri, pengusaha dan investor yang ada di Surabaya adalah para pengusaha dan investor yang paling baik. Karena selain memikirkan pertimbangan perekonomian para pengusaha juga memikirkan pertimbangan-pertimbangan sosial yang berdampak pada pembangunan kota.
Untuk meneruskan kebaikan dan membangun Kota Surabaya menjadi lebih keren dan maju lagi. Sambung Eri, Surabaya harus menjadi satu.
"Artinya, seluruh elemen harus saling membantu satu sama lain. Dimasa pandemi seperti sekarang ini, target Kota Surabaya bisa bangkit dalam kurun selambat-lambatnya 1 tahun," cetus dia. (day)
COMMENTS