Parlemen Jatim-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur meminta Pemprov untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Jawa Timur. Diantaranya deng...
Parlemen Jatim-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur meminta Pemprov untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Jawa Timur. Diantaranya dengan memberikan bantuan modal ke pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) di Jatim. Hal ini agar pemulihan ekonomi Jatim bisa segera bangkit ditengah pandemi Covid-19.
Anggota DPRD Jatim daerah pemilihan VIII Kediri Raya, Chusainuddin mengungkapkan saat reses di Kediri pada Jumat (5/3/2021). Dalam kesempatan itu, ia menyerap sejumlah aspirasi yang menjadi catatan penting.
Diantaranya dukungan UMKM sebagai salah satu pilar ekonomi di Jatim, yang bisa diandalkan dan bisa bertahan dalam pandemi covid saat ini. Menurutnya UMKM bisa menjadi harapan untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Jawa Timur.
"Di masa pandemi ini sektor UMKM sangat terpukul, karena itu pemprov perlu memberikan dukungan agar pelaku UMKM bisa eksis," kata pria yang akrab disapa Mas Udin ini.
Anggota Fraksi PKB DPRD Jatim ini berharap pemprov harusnya lebih memberi perhatian khusus kepada pelaku UMKM. Sebab, Presiden Jokowi telah memberi contoh dengan menggelontorkan bantuan dana umkm sebesar Rp 2,4 jt per pelaku umkm.
"Kami berharap dukungan juga diberikan pemprov, dengan bantuan modal atau dana subsidi bagi para pelaku UMKM," ujar Chusainuddin.
Chusainuddin menilai implikasi dari bantuan tersebut sangat besar dan sangat dibutuhkan oleh para pelaku UMKM beserta karyawan dan keluarga mereka.
"Seharusnya pemprov perlu meneruskan program yang bagus dan solutif dari pemerintah pusat itu, agar UMKM yang ada di Jatim terus berkembang," ungkapnya.
Untuk itu, lanjut anggota Komisi B DPRD Jatim tersebut, pihaknya meminta Pemprov maupun Pemkab/Pemkot harus segera mengambil langkah yang strategis. Termasuk verifikasi pendataan yang dilakukan saat ini, yang tercatat baru 1,2 juta. Padahal masih banyak pelaku UMKM yang belum terverifikasi.
"Para palaku UMKM masih jutaan yang menunggu kelanjutan program verifikasi UMKM itu. Kita juga paham kalau Pemprov sedang konsen dengam program vaksinasi. Tetapi kami tetap berharap Pemprov bisa mensiasatinya guna memberikan subsidi pada para pelaku UMKM," imbaunya.
Sementara itu, dalam reses yang berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan ketat, masyarakat desa Cerme juga menyampaikan persoalan pembangunan bandara Kediri yang memberi dampak lingkungan bagi warga.
Dimana masyarakat sekitar pembanguann bandara mendapatkan imbas banjir. Padahal selama ini mereka tidak pernah mengalami banjir. Chusainuddin menyatakan akan membawa persoalan ini ke DPRD Provinsi Jatim untuk memdapat perhatian serius.
"Ini terkait nasib rakyat sekitar pembangunan Bandara. Jangan sampai pembangunan bandara malah membuat kesengsaraan masyarakat sekitar. Ini akan saya jadikan catatan serius untuk ditindaklanjuti Komisi terkait nantinya," pungkas alumni santri PETA Tulungagung itu. (day)
COMMENTS