Parlemen Jatim - Kelangkaan Pupuk Non Subsidi yang terjadi di sejumlah daerah memantik keprihatinan sejumlah petani, kondisi ini juga diperp...
Parlemen Jatim - Kelangkaan Pupuk Non Subsidi yang terjadi di sejumlah daerah memantik keprihatinan sejumlah petani, kondisi ini juga diperparah dengan menurunnya kualitas tanah akibat penggunaan pupuk yang berlebihan.
Fungsionaris Partai Golkar, Julianto PH mengatakan kebijakan pemerintah yang mulai mengurangi penggunaan pupuk kimia tentunya juga harus di barengi dengan gerakan untuk kembali ke Organik.
“Jika merujuk pada kebijakan pro iklim, hampir di seluruh Dunia mulai meninggalkan pupuk Kimia, maka di Madiun ini juga harus ikut mewujudkan pertanian sehat dan berkelanjutan. Hal ini tentunya dapat diwujudkan melalui implementasi penggunaan pupuk organik.” ujar pria yang menjadi Bacaleg DPR RI Dapil Jatim VIII dari Partai Golkar, Kamis (20/7/2023).
Julianto P.H. selaku pembina Tani Maju, menegaskan Partai Golkar hadir dengan mengusung tema Tani Maju ini hadir sebagai bentuk keprihatinan terhadap para petani yang mengeluh terhadap kelangkaan pupuk urea di pasaran.
Sementara itu, Nasikun mengapresiasi gerakan Tani Maju ini sebagai alternatif solusi pertanian, pihaknya juga mengaku usai mendapatkan materi penggunaan Nutrisi Organik, sejumlah petani di Desa Brumbun, Kec. Wungu Kab. Madiun telah mampu memproduksi pupuk organik secara mandiri
“Hasilnya cukup bagus, daunnya terlihat sehat serta hasil bulir padi lebih berat ketimbang memakai pupuk kimia” ujar pria yang kesehariannya menjadi petani di desa Brumbun.
Hal senada juga di sampaikan oleh Sunarto, salah satu Perwakilan Petani. Menurutnya, hasil dari pelatihan pembuatan nutrisi tanaman bertajuk “Tani Maju” ini memberikan wawasan kepada para petani, bahwa nutrisi Organik dari limbah sayur, buah dan ikan dapat di manfaatkan untuk pupuk organik
Seperti di beritakan sebelumnya, Partai Golkar Jawa Timur, melalui Fungsionarisnya, Julianto PH menginisiasi gerakan Tani Maju dengan menggelar sosialisasi dan pelatihan pembuatan nutrisi tanaman.
Pelatihan ini dihadiri 50 peserta yang terdiri dari perwakilan kelompok tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Brumbun Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan para petani terhadap kebutuhan pupuk bersubsidi dengan cara mewujudkan kemandirian pupuk oleh petani.
Penggunaan nutrisi tanaman sebagi solusi alternatif kelangkaan pupuk, serta bertujuan memperbaiki unsur hara dalam tanah sebab pemakaian pupuk kimia yang secara terus menerus membuat tingkat keasaman tanah semakin tinggi dan tekstur tanah mengeras dan akan sulit diolah. (day)
caption : Julianto P.H., pembina Tani Maju, mengkampanyekan penggunaan pupuk organik kepada petani. foto : istimewa.
COMMENTS