PARLEMEN JATIM-DPRD Jawa Timur menunda persetujuan penyertaan modal yang diajukan pemprov untuk Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) ter...
PARLEMEN
JATIM-DPRD Jawa Timur menunda persetujuan penyertaan modal yang diajukan
pemprov untuk Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) terkit proyek SPAM Umbulan. Dewan
minta agar ada opsi lain untuk pendanaan proyek tersebut.
Wakil
ketua DPRD Jatim, Kusnadi mengatakan, keputusan itu tak lepas dari kondisi
keuangan di Jatim saat ini. ”Kita berharap, penyertaan modal tidak selalu
diambilkan dari APBD,” katanya.
Sebab,
kondisi keuangan daerah saat ini masih belum stabil. Selain itu, banyak
kebutuhan yang harus didanai oleh APBD. ”Karena itu, kita beharap ada skenario
lain soal pendanaan,” imbuh Kusnadi.
Menurut
politisi senior PDI Perjuangan itu, ada sejumlah metode yang ditawarkan dewan.
Salah satunya adalah BUMD mengajukan pinjaman permodalan ke pihak ketiga
bersama pemprov selaku pemilik saham terbesar.
”Dari
situ, pemerintah lalu menerbitkan surat berharga untuk dijual di pasar modal,”
terang politisi berlatar akademisi itu.
Selain
dianggap tidak membebani APBD, metode ini juga baik untuk masa
depan
BUMD. Sebab,ke depan seluruh BUMD bakal mengalami seleksi alam. Di mana, hanya
BUMD yang sehat bisa terus eksis. ”Tidak seperti saat ini. Banyak BUMD yang kondisinya
tidak layak,” tandas Kusnadi.
Perlu
diketahui, pemprov berencana memberikan suntikan penyertaan
modal ke
PDAB Jatim senilai Rp 233 miliar. Nantinya, dana tersebut dipakai PDAB untuk
membangun jaringan distribusi air bersih dari hasil
produksi
SPAM Umbulan ke lima kabupaten/kota yang masuk area distribusi. Yakni Surabaya,
Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, serta
kabupaten
Pasuruan.
COMMENTS