PARLEMEN JATIM-Anggota MPR RI Muhammad Sarmuji mengingatkan munculnya isu sosial yang berbau SARA (Suku Agama dan RAS) terjadi karena ban...
PARLEMEN JATIM-Anggota MPR RI Muhammad
Sarmuji mengingatkan munculnya isu sosial yang berbau SARA (Suku Agama dan RAS)
terjadi karena banyaknya sebagian masyarakat lalai menjaga Bhinneka Tunggal
Ika. Sudah seharusnya masyarakat menyadari dan memiliki kesadaran tinggi untuk
menjaga konsensus dasar Indonesia atau empat pilar guna menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sarmuji menyatakan hal
tersebut saat melakukan sosialisasi empat pilar di desa Mantenan, kecamatan
Udanawu, kabupaten Blitar, Jawa Timur, Selasa (25/7/2017).
Menurut legislator
dari dapil Jawa Timur VI itu, empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, Bhinneka
Tunggal Ika, NKRI dan UUD NRI 1945 merupakan pondasi tegaknya negara Indonesia,
ketika mulai banyaknya isu-isu yang berpotensi memecah belah keutuhan bangsa.
Pentingnya sosialisasi empat pilar ini disebabkan ada gejala menurunnya
pemahaman dan nilai-nilai kebangsaan di masyarakat.
"Urgensi
pemahaman empat pilar MPR ini dikarenakan berbagai persoalan yang terjadi di
bangsa ini yang sudah abai dan lalai dalam pengamalan empat pilar dalam
kehidupan sehari-hari, " kata poltisi dari Fraksi Partai Golkar tersebut.
Ditegaskan Sarmuji, tanggungjawab
pengamalan empat pilar adalah tanggungjawab bersama yang harus dijalankan
bersama-sama dan digetok tularkan kepada keluarga dan lingkungan. "Empat
pilar harus dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia dan menjadi panduan
dalam kehidupan berpoolitik, menegakkan hukum, interaksi sosial kemasyarakatan
dan lainnya, " lanjutnya.
Sarmuji menambahkan, sebagai bangsa yang memiliki heterogenitas yang
kompleks dengan potensi disintegrasi yang tinggi, mengharuskan setiap kehidupan
dan langkah elemen bangsa ini didasarkan pada empat pilar kebangsaan dan
diarahkan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan.
Terkait hal tersebut,
Sarmuji mengajak sekitar 100-an masyarakat yang hadir dalam sosialisasi di desa
Mantenan, untuk peduli dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia mengingat masih kurangnya nilai-nilai kebangsaan yang ada di
masyarakat.
"Pancasila jangan
hanya dihafal tapi nilai-nilai luurnya diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari, " katanya.
Sarmuji menjelaskan setiap anggota MPR
RI saat ini diwajibkan turun ke dapilnya masing-masing untuk melakukan
sosialisasi tersebut ke masyarakat. Hal ini dikarenakan rasa dan nilai
kebangsaan di masyarakat dirasa telah mulai terkikis. “MPR melihat perlu
kembali menanamkan empat pilar ini karena secara nasional rasa dan nilai
kebangsaan ini telah terkikis, “ pungkas Sarmuji.
COMMENTS