Pak Halim, Yusuf Rohana, Gatot Tantra dan Agus Maimun saat menerima perwakilan massa aksi PARLEMEN JATIM-Ketua DPRD Jawa Timur, Abdul H...
Pak Halim, Yusuf Rohana, Gatot Tantra dan Agus Maimun saat menerima perwakilan massa aksi |
PARLEMEN JATIM-Ketua DPRD Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar
mengatakan akan memediasi aspirasi masyarakat Jawa Timur yang menginginkan
patung Kwan Sing Tee Koen atau patung Dewa Perang di Tuban dibongkar. Menurut dia, kasus tersebut akan
diselesaikan secara hukum karena pembangunan patung Kwan Sing Tee Koen di Tuban
telah menyalahi aturan dengan tidak adanya IMB. Halim mengingatkan agar masalah
ini tidak melebar ke masalah SARA, karena akan menjadi kontra produktif.
“Kami akan mendesak Pemkab Tuban untuk mengakhiri penyelesaian
masalah ini dengan pendekatan hukum, karena tidak ada izin dan ditolak oleh
masyarakat,” kata politisi PKB yang akrab disapa Pak Halim itu.
Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPRD
Jatim, Yusuf. Rohana yang ikut menemui para pendemo mengaku bisa memahami
keresahan dan kemarahan para demonstran. Menurutnya, pemerintah kabupaten Tuban
maupun pemprov Jatim harus peka dengan masalah ini. Sebab, masalah patung ini
bukan hanya sekedar masalah simbolik semata tapi menyangkut perasaan publik.
Menurut Yusuf, kalau pemerintah peka sejak awal, maka polemik
kasus ini tidak akan membesar seperti saat ini. Dalam kasus ini, bukan hanya
masalah ijin yang dilanggar tapi juga rasa keadilan publik.
"Di dalam hukum formal saja mempertimbangkan rasa keadilan
masyarakat. Seharusnya, pemilik klenteng juga memikirkan itu sebelum membangunn
patung setinggi 30 meter. Demikian juga pemerintah setempat, harusnya lebih
peka sebelum masalah ini membesar," pungkas alumni Fakultas Teknik Mesin
ITS itu.
COMMENTS